Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Calon Polwan Tak Punya Biaya Rapid Test | Dikira Kancil, Riswanto Ditembak Temannya

Kompas.com - 30/08/2020, 05:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nurlindah warga Desa Lombang-lombang, Kecamatan Kalukku, Mamuju sempat mundur dari seleksi calon polisi wanita. Keputusan tersebut diambil karena ia tidak memiliki biaya untuk rapid test dan membeli materai.

Namun Nurlindah akhirnya mendapat bantuan dari panitia seleksi dan Kapolsek Kalukku.

Sementara itu di Muara Enim, Riswanto tewas setelah ditembak oleh rekannya sendiri, Sabirin (46).Oleh rekannya, Riswanto dikira kancil yang sedang bersembunyi di semak-semak.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:

1. Kebun melon dilindas kendaraan TNI

Kondisi tanaman melon di Urut Sewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah.DOK URUT SEWU BERSATU Kondisi tanaman melon di Urut Sewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah.
Sebuah video berdurasi 14 detik yang memperlihatkan kendaraan TNI AD melindas tanaman melon milik petani, viral di media sosial.

Peristiwa tersebut terjad di Pesisir Urut Sewu, Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah pada Rabu (26/8/2020) sekitar pukul 11.00 WIB

Tanaman melon yang dilindas tersebut milik petani bernama Mursidin (55) dan Paryono (30).

"Menurut informasi yang kami dapatkan, perusakan tersebut dilakukan oleh salah satu satuan TNI yang pada saat itu sedang latihan menembak," kata Sekretaris Urut Sewu Bersatu Widodo Sunu Nugroho melalui keterangan tertulis, Jumat (28/8/2020).

Kata Sunu, tanaman melon yang dilindas oleh truk TNI tersebut diketahui telah berumur lebih kurang 30 hari dan mulai berbuah.

Kerusakan lahan diduga lebih kurang 0,2 hektar.

"Kami atas nama Urutsewu Bersatu (USB) dan Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) mengecam tindakan perusakan tanaman tersebut dan menyayangkan kelambanan pemerintah dalam menangani konflik di Urutsewu," ujarnya.

Baca juga: Duduk Perkara Kebun Melon Milik Warga di Kebumen Dilindas Kendaraan TNI, Petani Ikhlas

2. Calon Polwan tak punya biaya rapid test

Tak Mampu Bayar Biaya Rafid Dan Materai Calon Polwan MundurKOMPAS.COM/JUNAEDI Tak Mampu Bayar Biaya Rafid Dan Materai Calon Polwan Mundur
Nurlindah warga Desa Lombang-lombang, Kecamatan Kalukku, Mamuju sempat mundur dari seleksi calon polisi wanita.

Keputusan tersebut diambil karena ia tidak memiliki biaya untuk rapid test dan membeli materai.

Kesulitan tersebut diketahui oleh panitia seleksi. Kapolsek Kalukku kemudian menemui Nurlindah dan memberikan bantuan uang tunai agar Nurlindah bisa rapid test dan membeli materai.

Kapolsek berharap Nurlindah bisa mendapatkan peluang untuk ikut seleksi dalam penerimaan anggota Polri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com