Diupah Rp 10 Juta, IRT Asal Lampung Nekat Jadi Kurir Sabu

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga berinisial RM (40), asal Lampung, nekat menjadi kurir sabu karena tergiur upah sebesar Rp 10 juta.

Dari tangan RM, polisi mengamankan 526 gram sabu.

"Awalnya mendapat informasi adanya penyalahgunaan narkotika. Informasi tersebut langsung kita tindak lanjuti dengan penyelidikan," ujar Kasat Narkoba Polres Sleman AKP Andhyka Doni Hendrawan dalam jumpa pers, Selasa (25/8/2020).

Dari penyelidikan tersebut, petugas berhasil menangkap RM di Boyolali, Jawa Tengah.

"Kita lakukan penangkapan 17 Agustus 2020, di Boyolali, sekitar pukul 22.45 WIB," ungkapnya.

Baca juga: Pengendali Kurir Sabu di Wilayah Jabar Berhasil Ditangkap

Saat dilakukan penggeledahan, lanjutnya, ditemukan barang bukti sabu seberat 526 gram.

"Kita lakukan penggeledahan dan ada bungkus kemasan teh hijau berisi sabu-sabu 526 gram," tegasnya.

RM, kata dia, mendapatkan upah sebesar Rp 10 juta untuk sekali mengantarkan barang haram tersebut.

Sabu yang didapatkan dari Jakarta ini akan diedarkan di wilayah Yogyakarta.

RM sudah menjalankan aksinya sebagai kurir selama sekitar satu tahun.

"Pemesanannya pakai media sosial. Jadi dipecah-pecah menjadi paket-paket," ungkapnya.

Baca juga: Eko Mengaku Jadi Kurir Sabu untuk Hidupi 4 Anak Gembong Narkoba Freddy Budiman

Pihaknya masih terus mengembangkan kasus ini, termasuk mengungkap pemasok sabu ke RM.

Sementara itu, RM mengaku tidak mengetahui bahwa bungkusan teh yang dibawanya berisi sabu.

"Ibu rumah tangga. Saya tidak tahu (isinya sabu) dan baru sekali ini mengantarkan," ujarnya.