Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Limapuluh Kota Buka Paksa Peti Jenazah Covid-19, Wakil Bupati Diusir

Kompas.com - 25/08/2020, 11:03 WIB
Perdana Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Peti jenazah seorang warga Limapuluh Kota, Sumatera Barat, YS (47) yang meninggal karena positif Covid-19, dibuka paksa oleh masyarakat.

Jenazah dikeluarkan dari peti, kemudian bungkusannya dibuka, lalu dimandikan dan selanjutnya dishalatkan.

Sejumlah petugas medis yang membawa jenazah diusir warga. Malahan Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan juga ikut diusir.

Baca juga: Pasien Pertama Covid-19 di Limapuluh Kota Sempat Shalat Jumat Bersama Warga

Peristiwa itu terjadi pada Senin (24/8/2020) saat jenazah dibawa dari RSAM Bukittinggi menuju rumah duka di Padang Parit Panjang, Kenagarian atau Desa Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.

"Betul, kejadiannya malam sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu jenazah yang dibawa mobil ambulans dari RSAM datang," kata Wakil Bupati Ferizal Ridwan yang dihubungi Kompas.com, Selasa (25/8/2020).

Ferizal mengatakan, warga yang kurang pemahamannya itu memaksa membongkar peti mati, kemudian membuka bungkusan jenazah, lalu memandikan dan menyalatkannya.

Baca juga: Ratusan Warga Limapuluh Kota Sumbar Buka Paksa Peti Jenazah Covid-19, Berdesakan, Orang Tua hingga Anak-anak Tak Pakai Masker

"Dikuburkan malam itu juga. Saya dan pak camat sudah berupaya memberikan pemahaman, namun terjadi insiden kecil. Saya kemudian mengalah," kata Ferizal.

Ferizal mengatakan, warga yang meninggal karena wabah dalam ajaran Islam akan mati syahid sehingga tidak diwajibkan dimandikan lagi.

"Selain itu, karena wabah, maka ancaman penularan sangat besar sehingga mudaratnya lebih banyak daripada manfaatnya jika tetap memaksa membuka dan memandikan jenazah," jelas Ferizal.

Baca juga: Pasien Covid-19 Sempat Shalat Jumat, Masjid di Limapuluh Kota Ditutup Sementara

Hanya saja, warga yang sudah diberi pemahaman itu, kata Ferizal, tetap bersikukuh membuka peti jenazah.

"Mereka ramai-ramai meminta peti dibuka. Kemudian balutan jenazah dibuka, dimandikan dan dishalatkan di masjid. Baru dikuburkan. Tengah malam," kata Ferizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com