Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepasang Kekasih Nekat Lompat ke Sungai Musi, Ternyata Ini Duduk Perkaranya

Kompas.com - 24/08/2020, 12:57 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Suasana duka masih menyelimuti kediaman M (17) seorang gadis remaja yang ditemukan tewas di sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan bersama kekasihnya Agung Muhammad Tegar (18). 

Muhammad David (37) paman korban mengatakan, sebelum kejadian itu berlangsung, ia menduga M dan Tegar sempat terjadi selisih paham hingga terjadi keributan. 

M pun mendatangi Tegar di kawasan Dermaga 10 Ulu untuk menyelesaikan masalah mereka. 

Baca juga: Duduk Berdua lalu Tiba-tiba Lompat ke Sungai Musi, Sepasang Kekasih Remaja Kini Hilang

Namun, Tegar mendadak melompat ke sungai Musi dan coba dihalangai oleh M.

Nahas, keduanya pun ternyata langsung tenggelam terbawa arus sungai Musi hingga akhirnya ditemukan tewas. 

"Ada warga yang mendengar Tegar ini mau bunuh diri. Keponakan saya ini bermaksud hendak menolong agar Tegar itu tidak bunuh diri, namun ikut terdorong," kata David saat berada di rumah duka. 

Baca juga: Sepasang Kekasih yang Lompat ke Sungai Musi Ditemukan Tewas

Pacaran setahun, M adalah anak tunggal

M dan Tegar menurut David telah berpacaran sejak satu tahun terakhir.

Pihak keluarga pun tak menghalangi hubungan mereka, meskipun Tegar bekerja sebagai kuli panggul di kawasan pasa 16 Ilir Palembang. 

"Keponakan saya ini juga jualan minuman ringan di pasar 16 Ilir bersama ibunya. Semenjak Covid-19 M membantu ibunya karena sekolah masih libur,"ujarnya. 

Ermi ibu dari M begitu syok mengetahui jika anaknya ditemukan tewas. Sebab, M merupakan anak tunggal dan sering membantu keluarga. 

"Ayahnya juga meningal setahun yang lalu, ibunya begitu terpukul dengan kejadian ini," jelasnya. 

M dikenal rajin di sekolah

Wakil Kepala Sekolah Srijaya Negara Susanti mengatakan, M dikenal sebagai siswa yang rajin tak pernah berulah. 

Pihak sekolah serta teman M pun terkejut jika ia ditemukan tewas di sungai Musi. 

"M ini termasuk murid yang pintar, kami juga merasa kehilangan," ujarnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com