Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 3 Tahun Siswa SMP di Maluku Harus Belajar di Kelas yang Hampir Ambruk

Kompas.com - 23/08/2020, 15:21 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com-Kondisi bangunan SMP Negeri 8 yang ada di Dusun Tiang Bendera, Desa Tahalupu, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, sungguh memprihatinkan.

Bangunan sekolah yang dijadikan tempat belajar mengajar di dusun tersebut dalam kondisi rusak parah dan nyaris ambruk.

Meski kondisi itu sudah berlangsung lama, tapi pemerintah belum juga memperbaiki kerusakan sekolah tersebut.

Baca juga: Sekolah Rusak karena Hujan Deras, Nadiem: Mereka Masih Giat Belajar di Tenda

Dalam kondisi gedung sekolah yang rusak parah itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berlangsung meski sangat berisiko terhadap keselamatan guru dan siswa.

Rasmin, tokoh masyarakat Dusun Tiang Bendera, mengaku kerusakan sekolah itu telah terjadi beberapa tahun lalu.

“Sudah rusak sebelum gempa besar tahun lalu jadi sudah dua tahun lebih atau tiga tahun, tapi sampai sekarang aktivitas belajar masih di situ,” kata Rasmin kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon seluler, Minggu (23/8/2020).

Rasmin pernah mengabdi di sekolah tersebut sebagai tata usaha sejak lima tahun lamanya.

Menurutnya, meski sekolah tersebut telah dibangun puluhan tahun yang lalu, tapi baru dua kali direnovasi. Padahal ada lima ruangan sekolah yang rusak parah.

Baca juga: Puting Beliung Terjang Pontianak, 11 Rumah, 2 Musala dan 1 Sekolah Rusak

Kerusakan sekolah tersebut kondisinya semakin parah setelah gempa mengguncang wilayah tersebut pada September 2019.

Rasmin terkadang sangat merasa khawatir, sebab anaknya juga belajar di sekolah itu.

Namun dia hanya bisa pasrah dan berharap agar pemerintah bisa segera membangun atau merenovasi kembali sekolah yang rusak tersebut.

“Kita khawatir kalau ada gempa lagi atau angin kencang itu berbahaya sekali, jadi harapannya pemerintah bisa secepatnya tangani masalah ini,” ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com