Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter di Malang Meninggal karena Covid-19, Diduga Tertular Pasien

Kompas.com - 21/08/2020, 15:53 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang dokter di Malang berinisial CC meninggal dunia, Jumat (21/8/2020) pagi.

Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) itu meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.

Humas RSSA Kota Malang, Donny Iryan mengatakan, dokter tersebut meninggal dalam perawatan dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.

"Inggih (terkonfirmasi positif). Kemungkinan tertular dari klinik beliau," kata Donny.

Dokter tersebut merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Islam Aisyiyah.

Baca juga: Pasutri Dokter di Brebes Positif Covid-19, Salah Satunya Bekerja di Puskesmas

"Rujukan dari RSI. Keadaan sudah menurun drastis waktu dirujuk," ungkap dia.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya, Djoko Heri Hermanto mengatakan, meninggalnya CC menambah daftar anggota IDI yang meninggal akibat Covid-19 di Malang.

"Sejak Maret 2020, dokter di Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) yang terpapar Covid-19 ada 16 orang. Tiga orang meninggal," ujar dia.

Djoko mengatakan, almarhum diperkirakan terjangkit Covid-19 saat melayani pasien di tempat praktiknya.

Sebab, CC tidak menangani pasien Covid-19 di rumah sakit.

"Kemungkinan dari praktik pribadi. Beliau pasiennya banyak. Selama ini beliau hanya praktik pribadi sore hingga malam hari saja. Tapi, pasiennya memang banyak," ujar dia.

Minta masyarakat disiplin

Atas kejadian itu, Djoko Heri meminta masyarakat khususnya di Malang Raya supaya disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Menurutnya, kedisiplinan masyarakat dapat membantu tenaga kesehatan dalam menangani kasus Covid-19.

"Kami tetap mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat di Malang Raya untuk tetap patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sangat percuma rasanya kami para dokter dan petugas kesehatan lain menggunakan APD lengkap kalau kasus Covid-19 di masyarakat Malang Raya pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya terus bertambah atau terus meningkat. Lama-lama rumah sakit-rumah sakit akan penuh, petugas medis kelelahan dan pada akhirnya tenaga kesehatan juga bisa terkena Covid-19," ujar dia.

Baca juga: Asrama Dokter di Kulon Progo Disulap Jadi Tempat Isolasi Pasien Tanpa Gejala

Di sisi lain, pihaknya akan terus menyosialisasikan pemakaian dan pelepasan APD dengan baik.

Pihaknya juga akan mengupayakan supaya kebutuhan APD untuk dokter dan tenaga kesehatan terpenuhi.

"Mengupayakan pemenuhan kebutuhan APD bagi teman-teman dokter di faskes 1 sampai dengan faskes 3 dan juga menyalurkan bantuan APD dari para donatur, dari pengurus PB IDI, dari pengurus IDI Wilayah Jatim," ujar dia.

Djoko meminta supaya ada swab secara berkala terhadap para dokter supaya tidak terjadi penularan baik dari pasien kepada dokter atau dari dokter terhadap pasiennya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com