Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat N250 Gatotkaca, Bukti Cinta Habibie yang Tak Berumur Panjang

Kompas.com - 20/08/2020, 10:26 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia menyerahkan pesawat N250 Prototype Aircraft 01 (PA01) Gatotkaca untuk melengkapi koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) di Yogyakarta.

Pesawat karya BJ Habibie ini menjadi saksi perjuangan anak bangsa di dunia kedirgantaraan.

Perjuangan Habibie menciptakan N250 diwarnai air mata, cibiran, cinta hingga kebanggaan masyarakat Indonesia.

Baca juga: Pesawat N250 Gatotkaca Karya BJ Habibie Akan Masuk Museum

Hal ini digambarkan dalam Film Habibie dan Ainun.

Selain menggambarkan cinta sejati Habibie dan istrinya, film ini menggambarkan kecintaan Presiden ketiga RI itu terhadap Indonesia.

Bukti kecintaan Habibie

Habibie rela meninggalkan Jerman yang telah memberinya banyak hal, untuk kembali ke Indonesia dan membuat pesawat terbang.

Hal itu dilakukan demi satu tujuan besar, yaitu menyatukan Indonesia.

Bukti kecintaan Habibie diwujudkan dalam bentuk pesawat N250 Gatotkaca.

Manager Komunikasi Perusahaan dan Promosi PT Dirgantara Indonesia Adi Prastowo mengatakan, pesawat N250 merupakan pesawat turboprop yang menggunakan teknologi mutakhir.

Baca juga: Kisah Muslim yang Jadi Kades di Wilayah Mayoritas Katolik

Pesawat ini memiliki teknologi fly by wire system, full glass cockpit with engine instrument and crew alerting system (EICAS), dan engine control with full autorithy digital engine control (FADEC).

Kemudian, ada electrical power system with variable speed constant frequency (VSCF), generator yang biasa dipakai dalam pesawat tempur dan saat itu baru diterapkan pada B737-500.

"Tahun 1989, pesawat N250 diperkenalkan di Paris Airshow, Le Bourget, Perancis oleh BJ Habibie," ujar Adi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/8/2020).

Baca juga: Warga Karyamukti di Cianjur Ini Bertaruh Nyawa Setiap Hari

Pada 10 November 1994, prototipe N250 Gatotkaca berkapasitas 50 penumpang keluar dari hanggar (roll-out) dengan ditarik 50 karyawan IPTN.

Asal-usul nama pesawat

Gatotkaca adalah nama yang diberikan Presiden Soeharto untuk prototipe pertama N250.

Setelah itu, ia memberi nama tiga prototipe N250 berikutnya yang dibangun dengan kapasitas 70 penumpang, yaitu Krincingwesi, Koconegoro dan Putut Guritno.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com