Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Belajar Tatap Muka Harus Ditunda, Generasi Bangsa Jangan Dikorbankan

Kompas.com - 19/08/2020, 16:13 WIB
Rasyid Ridho,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Serang, Banten, meminta kepada Pemerintah Kota Serang agar menunda dahulu kegiatan belajar tatap muka.

"Saran saya tunda dulu. Tidak usah terburu-buru, tetap menganalisa perkembangan Covid-19. Apalagi, kasus Covid-19 mulai meningkat lagi di Kota Serang," kata Ketua IDI Serang Atep Supriadi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Diketahui, Pemkot Serang memutuskan untuk memulai kembali aktifitas belajar tatap muka bagi siswa Sekolah dasar (SD) dan Sekolah menengah pertama (SMP) pada tanggal 18 Agustus 2020 kemarin.

Baca juga: 3 Pelajar Positif Covid-19, Kota Serang Tetap Buka Sekolah pada 18 Agustus

Menurut Atep, kebijakan Pemkot Serang untuk membuka kembali sekolah rentan akan penyebaran Covid-19.

Apalagi, sarana dan prasarana di sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan belum siap.

"Kalau mau dibuka, pastikan dulu infrastruktur protokol kesehatan sudah siap dan memastikan orang yang datang (ke sekolah) melaksanakan protokol kesehatan," ujar Atep.

Atep menambahkan, saat ini Kota Serang sudah menjadi zona oranye dari zona kuning. Sehingga, pemerintah agar menghentikan kegiatan belajar tatap muka hingga pandemi berakhir.

"Generasi bangsa jangan dikorbankan. Usul dari kami (IDI) lebih baik belajar daring dulu saja. Memang pandemi ini belum selesai," tegasnya.

Baca juga: Belajar Tatap Muka Kota Serang Segera Dimulai, 3 Pelajar Ternyata Positif Covid-19

Dalam waktu dekat, IDI Serang akan berkordinasi dengan Wali Kota, Dindikbud, dan Dinkes Serang menyampaikan saran dan rekomendasi dari IDI.

"Saat Pemkot Serang menentukan belajar tatap muka belum ada kordinasi. Tapi, kita mau komunikasi dengan pak wali kota," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com