Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Dosen yang Tertangkap Saat Seks Oral Remaja Laki-laki: Memang Sengaja Cari Korban Anak-anak

Kompas.com - 14/08/2020, 21:06 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Polrestabes Palembang melakukan gelar perkara terkait kasus RN (43) dosen salah satu perguruan tinggi yang tepergok sedang melakukan oral seks terhadap anak laki-laki berusia 14 tahun.

RN mengaku, kelainan seks yang dialaminya itu telah berlangsung sejak lama hingga akhirnya ia memiliki pasangan sesama jenis.

Namun, pada 2019 lalu, pasangannya itu meninggal dunia, sehingga ia pun mencari anak-anak sebagai mangsa.

Baca juga: Jual Istri ke Pria Hidung Belang, Pria Ini Mengaku Kadang Ikut Main Threesome

"Waktu pasangan saya meninggal saya sempat berhenti. Namun Mei 2020 saya tidak bisa menahan lagi dan mencari anak-anak," kata RN, ketika dihadirkan dalam gelar perkara, Jumat (14/8/2020).

Diungkapkan RN, anak-anak yang menjadi korban kelainan orientasi seksualnya tersebut rata-rata kenal di jalan.

Baca juga: Tamatan SMA Tipu Profesor PTN di Jambi dari Dalam Lapas, Korban Rugi Rp 183 Juta

Bujuk korbannya pakai uang, sasar anak-anak

 

Setelah itu, ia pun mengajak para korban ke tempat sepi dengan iming-iming uang berkisar Rp 20.000 sampai Rp 25.000.

"Saya ada tiga orang (anak-anak yang jadi korban). Mereka mau karena saya bujuk,"ujarnya.

Korban NV (14), menurut RN ia temui saat berada di simpang kawasan fly Over Jakabaring. Ketika itu NV mendekatinya dan meminta uang.

"Saya bilang ikut dulu kalau mau uang, sehingga saya bawa ke TKP. Ternyata di sana ada polisi yang lagi patroli," akunya.

Baca juga: Oknum Dosen Tepergok Sedang Seks Oral ke Remaja Laki-laki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com