Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter di Pusat Karantina, Pernah Hadapi Belasan Warga yang Jemput Paksa Pasien Covid-19

Kompas.com - 14/08/2020, 20:59 WIB
Maichel,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SORONG-KOMPAS.com - Ary Subandrio membagikan pengalamannya selama enam bulan merawat pasien Covid-19 di Gedung Karantina Kampung Salak, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.

Ary merupakan dokter umum yang dipercaya sebagai penanggung jawab pasien di gedung karantina tersebut. Tangung jawab itu didapat sejak awal April, saat kasus Covid-19 mulai ditemukan di Kota Sorong.

Di gedung karantina itu, Ary bertanggung jawab terhadap tujuh pasien Covid-19.

"Selaku dokter tentunya mempunyai tanggung jawab dan profesi di mana saja ia bertugas, meski harus bertarung dengan nyawa di tengah melayani pasien Covid-19 kita harus bertanggung jawab dan ikhlas," jelas Ary kepada Kompas.com di lokasi karantina, Jumat (14/8/2020).

Ary menceritakan, tenaga medis harus bekerja dengan riang dan gembira melayani pasien positif Covid-19. Hal itu dilakukan agar para pasien termotivasi untuk sembuh.

Baca juga: Jenazah yang Sempat Direbut Warga di RS Tentara Malang Positif Covid-19

Menurutnya, salah satu cara memotivasi pasien agar tetap semangat untuk sembuh adalah dengan berolahraga rutin.

Olahraga, kata dia, juga bisa meningkatkan imunitas tubuh pasien.

"Karakter pasien itu berbeda-beda, seluruh pasien Covid-19 yang dikarantina rata-rata tanpa gejala dengan keadaan sehat, bahkan mereka tidak merasa dalam keadaan sakit," kata Ary.

Keluarga jemput paksa pasien Covid-19

Sekitar enam bulan bertugas di gedung karantina, Ary pernah mengalami pengalaman buruk.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com