Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat Bersekolah Bocah Penyandang Disabilitas Ini Sentuh Hati Ganjar

Kompas.com - 14/08/2020, 13:24 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi semangat belajar Alenda Primavea Dewi (11), bocah penyandang disabilitas asal Kabupaten Blora.

Tulang kaki Vea, sapaan akrabnya mengalami kelainan sejak bayi yang berujung tak bisa digerakkan.

Meski hidup dengan keterbatasan fisik, Vea tetap berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan formal layaknya anak seusianya.

Putri ketiga dari pasangan Gimin dan Adin Puji Utami itu sempat kesulitan mendaftar ke beberapa sekolah formal karena kondisinya.

Baca juga: Setelah Surati Ganjar, Pemkab Blora Bantu Bocah Disabilitas untuk Bersekolah dan Sembuh

Vea justru disarankan untuk meneruskan pendidikan ke Sekolah Luar Biasa (SLB).

Vea pun akhirnya mengutarakan harapannya melalui sepucuk surat kepada Ganjar.

"Pak Ganjar, Saya Ingin Kaki Saya Sembuh. Saya Ingin Sekolah," tulis Vea.

Mengetahui hal tersebut, Ganjar mengaku tersentuh hatinya.

Lantas, Ganjar menghubungi Vea melalui sambungan telepon.

"Waktu saya telepon saya terenyuh. Ternyata Vea sudah 11 tahun usianya. Kemudian saya tanya 'Vea kamu mau enggak masuk sekolah?' Dia jawab 'Mau, tapi saya minta ke negeri (sekolah) pak'. Boleh-boleh," kata Ganjar kepada Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Baca juga: Bocah Disabilitas Ditolak Masuk SD, Ganjar Angkat Bicara

Ganjar mengungkapkan anak dengan kebutuhan khusus bisa menempuh pendidikan di sekolah formal dengan mewujudkan sekolah inklusi.

Menurutnya, keterbatasan fisik jangan dijadikan sebagai penghalang seseorang untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

"Vea sudah dapat sekolah negeri. Kasusnya sama seperti di Purworejo masuk ke sekolah negeri. Tapi masuk keluar masuk keluar, ya enggak apa-apa. Tapi si Vea ini agak beda karena dia sakitnya, maaf ya di kakinya. Anaknya sehat. Sudah boleh di sekolah negeri. Jadi konsepnya inklusi. Dia (Vea) bisa bersekolah pakai kursi roda," jelasnya.

Untuk itu, Ganjar meminta semua sekolah untuk serius memberlakukan sekolah inklusi bagi anak dengan kebutuhan khusus agar dapat mengembangkan bakatnya.

"Harapan kita semua sekolah bisa menyiapkan diri menjadi inklusi. Karena kita tidak pernah tahu bakat anak-anak penyandang disabilitas yang punya talenta khusus. Maka semua (sekolah) harus siap-siap menjadikan sekolah inklusi," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com