Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD Bawa Seng dan Paku, Perbaiki Rumah Nyaris Ambruk eks TKI Malaysia di Nunukan

Kompas.com - 14/08/2020, 05:48 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah anggota DPRD Nunukan dan DPRD Provinsi Kalimantan Utara mengunjungi rumah Thresia Lipat Lema (14), bocah perempuan warga Kampung Timur Rt.031 Nunukan yang putus sekolah dan memutuskan menjadi tulang punggung keluarga.

Mereka membawa sejumlah seng untuk keperluan renovasi rumah berukuran 4 x 6 meter yang menjadi tempat tinggal keluarga eks TKI Malaysia ini.

Rumah mereka hanya berjarak 2 kilometer dari pusat Kota Nunukan.

‘’Kita prihatin dan terhenyak, di lokasi yang tidak jauh dari kota masih ada kondisi seperti ini,’’ujar anggota DPRD provinsi Kalimantan Utara Muhammad Nasir, Kamis (12/8/2020).

Baca juga: Gadis 14 Tahun Putus Sekolah dan Jadi Buruh Ikat Rumput Laut demi Hidupi Keluarganya, Eks TKI Malaysia

Para legislator perbatasan RI – Malaysia ini membawa seng dan paku untuk kebutuhan renovasi rumah Thresia.

Namun sayang, kondisi rumah tersebut tak bisa langsung dipasangi seng karena ternyata kayu usuk dan reng sudah lapuk dan rentan roboh.

‘’Kita urunan, semoga bisa digunakan membeli kayu-kayu untuk mengganti yang sudah lapuk dan segera diperbaiki rumahnya,’’kata Nasir.

Ia melanjutkan, keikhlasan Thresia yang rela tidak melanjutkan sekolah demi kelangsungan keluarga dan pendidikan kakak-kakaknya menunjukkan potret buram dari kemiskinan yang demikian nyata.

Sebuah kondisi yang berbanding terbalik dengan yang ditunjukkan banyak kalangan pejabat.

Mereka bisa menginap di hotel mewah, sementara itu tak jauh dari mereka masih terdengar isak tangis dan perut keroncongan menahan lapar yang memilih diam demi menjauhkan diri dari meminta minta.

Anggota DPRD Nunukan Andi Krislina dan Inah Anggraini juga berpendapat sama.

Kondisi ini seharusnya tidak terjadi karena alokasi anggaran untuk pembangunan dari APBD Nunukan memiliki porsi lebih dari Rp 1 triliun, yang seharusnya bisa dinikmati langsung masyarakat.

‘’Selanjutnya kita akan mengawal alokasi anggaran dengan format per RT, ini sudah banyak dilakukan di banyak kabupaten kota, dan kami berharap anggaran untuk tiap RT bisa mengantisipasi persoalan seperti ini,’’kata mereka.


Sudah terdaftar dalam penerima bantuan pemerintah

Ketua RT 031 Nunukan Barat Januarius Nama Olla memastikan keluarga Thresia sudah masuk dalam penerima program bantuan pemerintah, hanya saja terkait rehab rumah, mereka terkendala kepemilikan lahan.

Seluruh warga kampung Timur hanya pinjam pakai lahan sejak 2003 yang sewaktu waktu bisa direlokasi, nihilnya legalitas ini pula yang kemudian menjadi kendala dalam renovasi bangunan.

‘’Solusinya bangun dari kayu saya, suatu saat bisa diambil kalau mau pindah, kalau kita usulkan rehab tidak mungkin karena berkaitan dengan legalitas lahan,’’jelasnya.

Baca juga: Penderita Gizi Buruk di Nunukan Mayoritas Anak Eks TKI

Tercatat ada sekitar lebih 200 KK dengan jumlah jiwa hampir mencapai 600 orang, lebih 100 unit rumah dibangun di atas lahan milik PT Jamaker dengan luas lebih dari 4 Ha ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com