Dampak Covid-19, PAD Kota Ambon Terjun Bebas

AMBON, KOMPAS.com - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ambon dari berbagai sektor untuk triwulan kedua diperediksi mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Pada triwulan kedua ini, penerimaan PAD Kota Ambon diprediksi hanya mencapai 10 persen dari yang ditargetkan.

“Jadi, prediksi kami pada termin kedua ini kami kehilangan 30 persen dari PAD kami, karena kami hanya bisa mencapai 10 persen, jadi kami kehilangan Rp 33 miliar untuk triwulan kedua ini,” kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, kepada wartawan di Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Ambon, Kamis (13/8/2020).

Baca juga: Tiru Jawa Barat, Ambon Akan Terapkan PSBB Lokal di Setiap Desa

Pandemi Covid-19 saat ini menyebabkan banyak sektor usaha dan jasa yang memilih menutup usahanya sehingga hal itu sangat berdampak signifikan terhadap PAD Kota Ambon.

“Cukup banyak sektor usaha yang tutup yang resmi menyatakan untuk sementara tutup dulu sehingga dia sangat berpengaruh pada pendapatan daerah kami,” kata dia.

Dia mengatakan, Kepala Dinas Pendapatan Kota Ambon juga telah melaporkan pencapaian PAD Kota Ambon kepadanya dan hasilnya sangat memprihatinkan.

“Tadi kepala dinas pendapatan juga sudah lapor ke saya, ini sangat memprihatinkan sekali,” ujar dia.

Baca juga: Masih Zona Merah, PSBB Transisi di Ambon Bakal Diperpanjang

Sebelum pandemi Covid-19 merebak, lanjut dia, PAD Kota Ambon bisa mencapai Rp 160 miliar dalam setiap triwulan.

Namun, kondisi tersebut saat ini sangat berat dicapai karena pandemi Covid-19.