Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganya Sakit Makan Daging Busuk BPNT, Kepala Desa Ngamuk Buang Daging di Jalan

Kompas.com - 13/08/2020, 15:53 WIB
Hamim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Kepala Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Arif Rahman Hakim mengamuk dan membuang daging ayam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di jalanan.

Aksi emosional tersebut dipicu adanya warga yang mengeluhkan sakit akibat memakan daging yang diterima dari agen atau suplier sembako program BPNT.

Arif Rahman Hakim mengatakan, awalnya ada informasi warganya yang mengeluhkan sakit mual dan muntah setelah memakan daging ayam pemberian dari program BPNT.

Setelah dilakukan penelusuran ke warga, ternyata pihaknya mendapati daging yang diterima salah satu KPM warga Desa Socorejo tersebut sudah busuk dan sudah berbau tidak sedap.

Baca juga: Nora Alexandra Besuk Jerinx SID, Bawa Makanan hingga Buku

"Itu warga saya suaminya ibu Rami, saya lupa namanya kan sampai sakit dan muntah-muntah setelah makan daging dari BPNT," kata Arif Rahman Hakim, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/8/2020).

Tak terima warganya yang kurang mampu diperlakukan semena-mena, Arif Rahman Hakim pun mendatangi ke tempat agen penyalur bahan pokok program BPNT.

Hasilnya, Arif mendapati sejumlah bungkusan daging ayam yang sudah kondisi bau tidak sedap dan sudah mulai membusuk yang akan dibagikan kepada KPM BPNT.

Sontak saat itu, Arif marah dan membuang sejumlah daging ayam yang dianggap sudah busuk dan tidak layak konsumsi tersebut ke jalan.

Sebab, saat ini di Desa Socorejo, terdapat sekitar 100 keluarga penerima manfaat (KPM) dari program BPNT dari pemerintah pusat.

Arif khawatir kalau daging itu tidak dibuang, tidak menutup kemungkinan akan diberikan ke KPM di desa lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com