PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Sore itu, kakek berumur 110 tahun terbaring di ruang tamu rumahnya.
Ia tidak sendiri. Istrinya Narsiem (85) juga berbaring tepat di sisinya.
Meski terbaring, Narsiem tetap terjaga apabila suaminya itu tiba-tiba mengeluh sakit.
Baca juga: Kisah Para Korban Teror Bom yang Dilupakan Negara, Diusir dari Kontrakan dan Menanggung Utang
Terkadang, ia memijat punggung mantan pejuang kemerdekaan itu supaya merasa nyaman lalu kembali terlelap.
Di rumah mungil dengan cat hijau muda berdinding papan, pasangan lansia itu menghabiskan masa tua bersama.
Mereka ditemani seorang cucu dan kerap dikunjungi anak-anaknya.
"Suami ku ini sudah enggak bisa diajak ngomong lagi, pandangannya kabur, pendengarannya, juga sudah pikun. Kalau pun ada orang datang dia mungkin enggak bisa melihat jelas. Diajak ngomong pun enggak bisa lagi," ujar Narsiem saat ditemui Kompas.com, Rabu (12/8/2020) sore.
Baca juga: Kisah Seorang Veteran Perang Dunia II yang Selesaikan Pendidikan di Usia 96 Tahun
Suami Narsiem itu adalah Sakiman yang berusia 110 tahun.
Sakiman dulunya seorang prajurit pejuang kemerdekaan RI yang pernah belajar dan berjuang bersama Jenderal Besar Soedirman.
Di Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Cabang Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Sukiman tercatat sebagai veteran tertua.
Sukiman bukan pejuang 45 dari Pulau Sumatera.
Ayah 10 orang anak itu lahir di Purwokerto, Banyumas, 3 Maret 1910.
Dia meniti perjuangan sejak umur 15 tahun pada periode 1940-1950.