KOMPAS.com- Alenda Primavea Devi (11), seorang gadis penyandang disabilitas di Blora, Jawa Tengah menunjukkan sepucuk surat yang ditujukan bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Bukan surat biasa, di kertas tersebut gadis yang akrab disapa Vea itu menumpahkan harapan dan impiannya.
Vea ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Dasar (SD). Ironisnya, banyak sekolah reguler menolaknya.
"Pak Ganjar, saya ingin kaki saya sembuh. Saya ingin sekolah," tulis Vea.
Baca juga: Ditolak Masuk SD, Bocah Disabilitas Ini Tulis Surat Menyentuh untuk Ganjar
Saat lahir, dokter telah mengingatkan risiko anak yang terlahir prematur adalah mengalami gangguan fisik atau mental.
"Sejak bayi Vea sakit-sakitan. Dan dokter sudah memperingatkan jika anak prematur akan alami gangguan fisik atau mental," kata Adin.
Benar saja, Vea ternyata mengalami kelainan tulang kaki. Jangankan untuk berjalan, ketika itu berdiri saja Vea tidak mampu.
Vea pun baru bisa mengangkat punggung dan duduk di usia delapan tahun.
Namun, untuk melakukan pengobatan rutin demi menyembuhkan putrinya, orangtua Vea terbentur biaya. Ayah Vea, Gimin bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan tak seberapa.
Baca juga: Bocah Disabilitas Ditolak Masuk SD, Ganjar Angkat Bicara