Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atas Permintaan Wali Murid, SMP di Brebes Sekolah Tatap Muka, Siswa Diminta Tak Pakai Seragam

Kompas.com - 08/08/2020, 13:23 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejak tiga pekan terakhir, SMP Negeri 2 Jatibarang, Kabupaten Brebes menggelar sekolah tatap muka atas permintaan wali murid.

Kegiatan tersebut berlangsung tanpa izin dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Brebes. Sehingga seluruh siswa diminta tak mengenakan pakaian seragam

Hal tersebut diungkapkan Kepala SMP Neger 2 Jatibarang Mohammad Idi Fitriyadi.

"Ini permintaan orangtua siswa. Banyak yang datang ke sama minta (anaknya) belajar offline," kata Idi saat diwawancarai Kompas TV, Kamis (6/7/2020).

Baca juga: Diam-diam, SMP di Brebes Tetap Berlangsungkan Belajar Tatap Muka

Ia mengatakan banyak orangtua yang mengeluh sekolah secara daring menghabiskan banyak biaya. Selain itu anak juga kebingungan dengan pembelajaran jarak jauh.

Saat memutuskan untuk sekolah tatap muka, Idi memberikan beberapa syarat antara lain orangtua membuat surat pernyataan setuju dengan kegiatan belajar di sekolah.

Selain itu orangtua harus mengantarkan anak ke sekolah dan suhu anak harus diukur. Jika suhu tubuhnya di atas 37 derajat maka sang anak disuruh pulang.

"Kalau di atas 37 (derajat celsius) disuruh pulang," kata Idi.

Baca juga: Penderita TBC di Jateng Capai 23.919 Jiwa, Tertinggi di Kabupaten Brebes

Walaupun menggelar sekolah tatap muka, Idi memastikan jika sekolah mereka menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.

Sementara itu Riizqi Amaliah salah satu wali murid mengatakan jika orangtua siswa mendukung pembelajaran tatap muka.

Ia menilai sistem pembelajaran daring cukup sulit. Selain butuh perangkat, terkadang siswa juga terkendala sinyal dan jaringan internet.

"Kadang anak tidak tentu belajar, tapi main (video) game," kata Risqi.

Baca juga: Jalingkut Tegal-Brebes Ditargetkan Bisa Dilalui Kendaraan Saat Libur Nataru 2020

Tak hanya itu, sejumlah siswa juga mengaku lebih senang sekolah tatap muka karena materi yang disampaikan guru lebih mudah dipahami.

Selain itu menurut mereka, sekolah daring dianggap membosankan karena tak bisa beriteraksi dengan mahasiswa.

Saat menggelar sekolah tatap muka, SMPN 2 Jatibarang membuat tiga shift.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com