TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Perekonomian Kepulauan Riau (Kepri) triwulan II-2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 60,29 triliun dan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 41,79 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan II-2020 (y-on-y) mengalami kontraksi sebesar -6,66 persen.
Kepala BPS Kepri Agus Sudibyo melalui telepon mengatakan, kategori yang mengalami kontraksi tertinggi adalah Kategori Jasa Lainnya sebesar -96,11 persen.
Baca juga: PHK Marak akibat Corona, Pengajuan Klaim JHT di Batam Tembus 1,48 Juta Kasus
Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi tertinggi sebesar -15,45 persen.
“Ekonomi Kepri triwulan II-2020 dibandingkan dengan triwulan I-2020 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar -7,55 persen,” kata Agus, Jumat (7/8/2020).
Lebih jauh Agus mengatakan, dari sisi produksi, kategori yang mengalami kontraksi tertinggi adalah Kategori Jasa Lainnya -94,10 persen.
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto mengalami kontraksi sebesar -7,00 persen.
“Sampai dengan triwulan II-2020, secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonomi Kepri tumbuh minus 2,32 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” terang Agus.
Baca juga: Sekwan DPRD Batam Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Anggaran Konsumsi
Sementara dalam lingkup regional, PDRB Kepulauan Riau triwulan II-2020 memberikan kontribusi sebesar 7,43 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.