DENPASAR, KOMPAS.com - Asosiasi Maskapai Nasional dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengampanyekan terbang aman di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu untuk menghilangkan kekhawatiran masyarakat bahwa terdapat risiko besar penularan Covid-19 saat berpergian menggunakan pesawat.
Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja mengatakan, persepsi masyarakat soal risiko tinggi penularan Covid-19 di dalam pesawat tersebut kurang tepat.
Hal ini didasari oleh penelitian dari Penasehat Medis dari Internasional Transport Association (IATA) bernama Dr David Powell.
Baca juga: 2 Penumpang Pesawat Positif Covid-19, Bagaimana Proses Pemeriksaan di Bandara Juanda Surabaya?
Penelitian itu menyebutkan bahwa sangat kecil terjadinya penularan virus Covid-19 di dalam pesawat.
Penelitian tersebut diawali dengan menanyakan kontak medis dari 18 maskapai atau sekitar 14 persen global traffic tentang kasus dugaan transmisi Covid-19 dalam penerbangan.
"Hasilnya tiga kejadian diduga penumpang ke kru, empat kejadian pilot ke pilot tetapi waktunya tidak diketahui dan yang terakhir tidak ada kejadian penumpang ke penumpang," kata Denon, saat kegiatan Safe Travel Campaign di Bali, Kamis (6/8/2020), dalam keterangan tertulisnya.
Penelitian itu melakukan pemeriksaan lebih rinci terhadap empat maskapai dengan tindak lanjut kesehatan masyarakat dari 1.100 kasus yang dikonfirmasi pasca-penerbangan.
Hasilnya, tidak ada kasus sekunder yang diketahui di antara penumpang lain dan dua kejadian dari kemungkinan kasus kru.
Maka, untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 saat di dalam pesawat dapat dibagi menjadi tiga hal.
Yaitu penanggulangan di kabin pesawat, penumpang dan sirkulasi udara di dalam pesawat.