Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Cari Kerja ke Pontianak, Warga Jombang Kabur ke Hutan karena Positif Corona, Ini Kisahnya...

Kompas.com - 07/08/2020, 09:11 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - IS (42) warga Jombang, Jawa Timur berniat bekerja di Pontianak. Setiba di Pontianak, IS memilih kabur ke hutan saat dinyatakan potif Covid-19.

IS tiba di Bandara Supadio, Pontianak bersama puluhan penumpang lainnya dari Surabaya pada Sabtu (1/8/2020).

Hari itu, Dinas Kesehatan melakukan uji rapid test secara acak kepada 21 penumpang dari Surabaya.

Ternyata IS dinyatakan reaktif bersama dua penumpang lainnya asal Kabupaten Kubu Raya.

Baca juga: Ini Alasan Penumpang Pesawat dari Surabaya Memilih Kabur ke Hutan

Usai dinyatakan rekatif, IS langsung keluar kawasan bandara. Namun petugas sempat meminta data pribadi dan nomor ponsel IS,

Sabtu malam, petugas menghubungi IS dan meminta agar pria asal Jombang itu tes swab di Labkesda Jalimantan Barat.

Ia datang pada Minggu (2/8/2020) diantar oleh rekanya. Hasil tes keluar pada Senin (2/8/2020) dan IS dinyatakan positif Covid-19.

Petugas pun berencana menjemput IS yang menginap di Hotel Jeruju Baru Pontianak.

Baca juga: Penumpang Pesawat dari Surabaya Kabur ke Hutan Saat Hendak Diisolasi di Pontianak

Rencananya IS akan diisolasi di Rumah Isolasi Rusunawa Pontianak. Saat dijemput, IS ternyata tidak ada di hotel. Ia memilih kabur dan nomor ponselnya sudah tak lagi bisa dihubungi.

Dinas Kesehatan pun berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk mencari IS.

Untuk memudahkan petugas dalam menemukan dan agar masyarakat dapat memberikan informasi keberadaan IS, Dinas Kesehatan Kalbar merilis wajahnya.

Selain itu Dinas Kesehatan juga meminta penumpang Citilink QG 420 pada Sabtu (1/8/2020) untuk memeriksakan ulang kondisi kesehatannya ke dinas kesehatan setempat.

Baca juga: Penumpang Pesawat dari Surabaya yang Kabur Ditemukan di Kubu Raya

Ilustrasi GPSshutterstock Ilustrasi GPS
Petugas pun menghubungi istri IS yang ada di Jombang serta melacak keberadaannya berdasarkan sinyal global positioning system (GPS) di ponsel IS.

IS pun diketahui berada di kawasan Pontianak Timur, Kota Pontianak. Namun saat petugas menjemput, IS kembali kabur.

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson menjelaskan strain virus corona yang dibawa IS lebih berbahaya dari strain virus yang ada di Kalbar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com