Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2020, 11:12 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAs.com - AS (31) dosen di salah satu kampus swasta di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menganiaya kekasihnya sendiri, I (24) hingga tewas pada Rabu (5/8/2020).

I adalah mahasiswi di kampus tempat AS mengajar. Dosen dan mahasisiwi tersebut diketahui sudah cukup lama menjalin asmara.

Penganiayan tersebit dipicu karena lamaran AS ditolak oleh orangtua I.

Baca juga: Lamaran Ditolak, Oknum Dosen Tikam Mahasiswi Pacarnya hingga Tewas

Di hari kejadian, I baru pulang dari pasar yang berada di Jalan Gunung Raja. Di tengah jalan, AS lantas menemui I sang kekasih.

Mereka pun berbicara. Tak lama kemudian mereka terlibat cekcok kuat dugaan karena lamaran AS yang ditolak oleh orangtua I.

Karena emosi dan gelap mata, AS kemudian menikam I hingga gadis 24 tahun terluka parah. Namun sayangnya luka tikam yang diderita I cukup parah.

Baca juga: Detik-detik Suami Aniaya Istri hingga Tewas, Berawal dari Minta Uang Rp 20.000

Mahasiswi tersebut tewas di tangan sang dosen yang juga kekasihnya sendiri sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Bima KBP Harya Tejo Wicaksono membenarkan kejadian tersebut.

"Jadi, antara korban dengan tersangka ini ada hubungan khusus, sudah pacaran, sudah agak lama, dan kemudian tersangka ini melamar korban, tapi oleh orangtua korban lamaran ditolak," kata Harya Tejo, Rabu.

Baca juga: Diduga Aniaya Istri di Depan Anak, Oknum Pengacara di Medan Ditangkap Polisi

"Korban itu baru pulang dari pasar, kemudian dihentikan oleh tersangka, kemudian ngobrol-ngobrol sehingga terjadi cekcok kemudian dilakukan penusukan kepada korban," kata Harya.

AS kemudian diamankan oleh anggota kepolisian dari Polres Bima Kota. Ia dikenakan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman makasimal 15 tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idham Khalid | Editor: Robertus Belarminus)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com