Operasi Patuh Kalimaya 2020 Berakhir, Pengendara di Kota Tangerang Paling Tidak Tertib

SERANG, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Banten mencatat sebanyak 4.619 pengendara melanggar dan dikenakan sanksi tilang.

Penilangan tersebut dilakukan selama Operasi Patuh Kalimaya 2020 yang digelar selama 14 hari, sejak tanggal 23 Juli 2020 sampai dengan 5 Agustus 2020.

"Total pelanggar 13.018 pengendara, terdiri 4.619 pengendara dikenakan tilang, 8.399 pengendara lainnya diberikan teguran simpatik," kata Direktur Lalu Lintas Polda Banten Kombes Pol Rudy Purnomo dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com. Kamis (6/8/2020).

Baca juga: Operasi Patuh Kalimaya Digelar Tanpa Razia di Banten

Kota Tangerang vs Kota Cilegon

Berdasarkan catatan, Polres Kota Tangerang tertinggi mengeluarkan surat tilang dengan 1.821 lembar.

Sedangkan Kota Cilegon terendah dengan 153 pengendara yang ditilang.

Untuk jenis pelanggaran paling banyak, dilakukan oleh pengendara kendaraan roda dua atau motor.

Jenis pelanggaran tertinggi pengendara motor yakni tidak mengenakan helm.

"Sedangkan jenis pelanggaran terbanyak dari pengendara roda empat tidak menggunakan safety belt," ujar Rudy.

Baca juga: Penutupan Operasi Patuh Jaya, 1.169 Pengendara di Kota Tangerang Kena Tilang

Jumlah kecelakaan meningkat

Jumlah korban kecelakaan lalu lintas tercatat meningkat selama Operasi Patuh kalimaya 2020. 

Selama operasi, terjadi 17 kasus kecelakaan lalu lintas dengan menimbulkan 9 korban meninggal dunia, luka ringan 24 orang dan luka berat 1 orang.

"Untuk korban meninggal dunia meningkat dari 6 menjadi 9 orang," ungkap Rudy.

Meski operasi patuh lalu lintas ini sudah berakhir, Rudy meminta agar pengendara tetap mematuhi peraturan lalu lintas, dan menerapkan protokol kesehatan saat berkendara.

"Operasi Patuh Kalimaya 2020 yang di gelar selama 14 hari oleh Polda Banten dan jajarannya dinyatakan telah selesai," kata Rudy.

Baca juga: Empat Hari Operasi Patuh Jaya 2020, Pelanggaran Terbanyak Ada di Jakpus dan Tangsel