Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Sehari Tanpa Nasi di Salatiga, Ganjar: Ya Enggak Apa-apa Boleh Aja

Kompas.com - 06/08/2020, 08:31 WIB
Wijaya Kusuma,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Salatiga Yuliyanto membuat Gerakan Sehari Tanpa Nasi (GSTN) untuk memperkuat daya tahan tubuh masyarakat selama pandemi Covid-19.

Program ini diumumkan melalui surat edaran kepada kepala organisasi perangkat daerah.

Terkait Gerakan Sehari Tanpa Nasi tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak mempermasalahkan.

"Ya enggak apa-apa, boleh aja. sehari enggak pakai nasi bisa mengurangi ketergantungan konsumsi nasi sehingga ada diversifikasi pangan," ucap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo usai melayat dirumah duka Cornelis Lay, Perum Cemara Blok F-13 Krodan RT 13/ RW 71 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (5/8/2020).

Baca juga: Untuk Perkuat Imunitas Tubuh, Wali Kota Salatiga Canangkan Gerakan Sehari Tanpa Nasi

Disisi lain, kandungan gula dalam nasi cukup tinggi yang berpotensi bisa memicu penyakit gula dan darah tinggi.

Dari data meninggal dunia karena Covid-19, penyakit gula dan darah tinggi menjadi komorbid yang berbahaya.

"Saya kira (gerakan sehari tanpa nasi) ada baiknya juga itu, biar orang tidak bergantung dengan nasi," tegasnya.

Baca juga: Ganjar Pranowo: Cornelis Lay Senior Sekaligus Guru

Hanya saja, kata Ganjar, problem dari gerakan ini sulit diterapkan lantaran kebiasaan dari orang Jawa sudah terbiasa mengonsumsi nasi.

"Cuman problemnya itu aja, wong Jowo nek urung mangan sego urung madhang (Orang Jawa kalau belum makan nasi, merasa belum makan). (Gerakan Sehari Tanpa Nasi) Bagus saja, enggak apa-apa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com