Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jukung Kandas Dihempas Ombak, Nelayan Ini Tewas Terlilit Tali Pancingnya Sendiri

Kompas.com - 05/08/2020, 11:50 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Seorang nelayan Desa Manunggal Jaya, Herman (45), Kecamatan Ipuh, Kabupeten Mukomuko, Provinsi Bengkulu ditemukan ditemukan tewas tenggelam di Muara Pantai Desa Pasar Ipuh.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (4/8/2020) pukul 11.45 WIB.

Kejadian bermula saat korban bersama temannya Aan (30) dan Samir (40) berangkat mencari ikan dengan menggunakan jukung atau perahu kecil, sementara alat pancingnya berupa tali rawai. 

Tak lama kemudian cuaca mulai mendung sehingga ketiganya sepakat untuk kembali ke darat. Namun saat jukung masih 500 meter dari bibir pantai, ombak menghempaskan jukung hingga kandas. 

Beruntung Aan dan Samir berhasil naik ke jukung nelayan lain. 

Baca juga: Kronologi Perahu Jukung Meledak di Sungai Musi

Sementara korban Herman masih bertahan di jukung yang terbalik akibat dihantam ombak, hingga akhirnya Herman terbawa arus. 

Korban yang menggunakan pelampung berusaha meraih jukung yang terbalik, namun malah terlilit tali rawai yang digunakannya.

Korban lalu terbawa arus dan hanyut hingga 200 meter dari jukungnya yang terbalik.  

Tak lama berselang korban ditemukan dalam keadaan mengapung dan meninggal dunia. 

Mengetahui kejadian tersebut, Ketua kelompok nelayan Pasar Ipuh, Limsumin, langsung menghubungi anggota Polsek Mukomuko Selatan.

Baca juga: Kisah Nelayan Natuna Terasing di Laut Sendiri, Tali Pancing Rusak Ditabrak Kapal Asing

Kapolsek Mukomuko Selatan, Polres Mukomuko Polda Bengkulu Iptu Fajri Ameli Putra mengatakan dirinya bersama anggota dengan menggunakan mobil patroli langsung meluncur ke TKP.

“sesampainya di TKP korban yang sudah dibawa ke darat oleh nelayan langsung dibawa dengan menggunakan mobil patroli ke Puskesmas Ipuh," jelasnya pada media, Rabu (5/8/2020).

Atas permintaan keluarga korban agar tidak dilakukan visum, dokter Puskesmas Ipuh hanya melepas pelampung dan pakaian serta celana yang digunakan korban lalu menutupnya dengan kain yang dibawa keluarga korban.

Selanjutnya korban dibawa oleh pihak keluarga dengan menggunakan ambulans puskesmas ke rumah orangtuanya di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ipuh untuk dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com