Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda DIY dan UPN Veteran Yogyakarta Terdampak Proyek Tol Solo-Yogyakarta

Kompas.com - 29/07/2020, 16:52 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Tata Ruang (Dispertaru) Daerah Istimewa Yogyakarta Krido Suprayitno menyampaikan pembangunan proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta tidak akan merubah fungsi ringroad yang sudah ada saat ini.

Menurutnya, akan ada pergeseran lahan untuk fungsi ringroad (jalur lingkar), sehingga ringroad dari Monumen Jogja Kembali (Monjali) bergeser ke selatan maupun utara.

"Tidak merubah fungsi ringroad, jalur lambat tetap ada dan ring road utara tidak terputus di Monjali, karena akan dilewatkan jalur lambat," ujarnya, Rabu (29/7/2020).

Baca juga: Ganjar: Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Mulai November 2020

Dengan demikian, kata dia, jalur lambat yang ada di ringroad akan mengalami perluasan ke arah utara dan selatan.

"Untuk fungsi simpang empat Monjali, kendaraan harus memutar. Bertujuan untuk manajemen transportasi, dan sudah dibuatkan konstruksi yang nyaman," katanya.

Dengan adanya perluasan tersebut, beberapa tempat terkena imbas seperti Polda DIY dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.

"Polda DIY sekitar 8 meter ke utara kemudian dari barat timur sekitar 150 meter dan untuk UPN kurang lebih sama," imbuhnya.

Baca juga: Kelanjutan Pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Kini di Tangan Sultan

Krido melanjutkan, pematokan lahan akan dilakukan pada pertengahan bulan Agustus antara tanggal 15 Agustus hingga 20 Agustus 2020.

"Target pematokan lahan selesai selama tiga bulan," katanya.

Sementara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menambahkan, langkah selanjutnya setelah pematokan rampung yakni pembebasan tanah.

"Tol ini akan melayang jadi di tengah akan ada konstruksi untuk itu akan ada pelebaran jalan di ring road, yang masuk di tol itu akan melewati Jogja," ucapnya.

Aji menambahkan, pembangunan tol ini diharapkan akan menjadi mendongkrak perekonomian Yogyakarta.

"Tol ini kan adalah sarana untuk mempermudah masyarakat luar masuk ke Yogya, harapannya masyarakat dari luar DIY bisa lebih mudah melakukan aktivitas dan bisa menambah devisa DIY," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com