Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Alasan Ekonomi, Ibu Ini Jual Bayi Sendiri karena Tak Tahu Siapa Ayahnya

Kompas.com - 23/07/2020, 15:39 WIB
Rahmadhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Selain faktor ekonomi, seorang ibu berinisial F tega menjual bayi kandungnya di Padang, Sumatera Barat, karena tidak mengetahui siapa ayah dari anak tersebut.

"Selain faktor ekonomi, pelaku juga tidak mengetahui siapa ayah dari anaknya tersebut. Makanya pelaku ingin anaknya tersebut diadopsi orang lain. Cuma caranya salah dalam mencari mengadopsi anaknya tersebut. Akibat perbuatannya pelaku diancam hukuman 15 tahun penjara," ujar Kapolsek Lubuk Begalung Andi Parningotan Lorena," ujar Kapolsek Lubuk Begalung Andi Parningotan Lorena kepada Kompas.com, Rabu (22/7/2020).

Baca juga: Kasus Ibu Jual Bayi Baru Lahir, Awalnya Mengaku Kesulitan Biaya, Ternyata Sudah 2 Kali Jual Anak

Wanita F saat ini sudah mendekam di kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Berdasarkan keterangan tersangka, anak tersebut dijual karena tidak mampu membayar uang persalinan. Pelaku terpaksa memberikan anaknya kepada orang lain untuk diadopsi serta membayarkan biaya persalinannya,” ujarnya.

Andi menjelaskan, setelah mendapat informasi mengenai ibu yang diduga menjual bayi yang baru dilahirkannya, polisi langsung melakukan penyelidikan.

“Setelah dilakukan penyelidikan, kami langsung bergerak dan menemukan tersangka dengan rekannya yang membantu mencarikan orang yang bisa membeli bayi," lanjut Andi.

"Saat kami interogasi pelaku mengakui perbuatannya," sambungnya,

Bayi malang tersebut dijual seharga Rp 3 juta. Uang Rp 3 juta tersebut digunakan untuk membiayai persalinan sebesar Rp 1 juta dan sisanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pelaku.

“Pelaku meminta saudaranya untuk mencarikan orang yang mau mengadopsi dan membiayai persalinannya," ujar Andi.

Baca juga: Pengakuan Darmini yang Tega Jual Bayi yang Baru Dilahirkan

Pelaku sendiri saat ini tinggal bersama saudaranya. Sedangkan suami pelaku saat ini sedang menjalani masa tahanan karena tersandung kasus narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com