Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Teara "Si Anak Singkong", Berburu Sinyal di Tepi Jalan demi Kuliah Daring

Kompas.com - 23/07/2020, 13:17 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Hampir setiap hari Teara Noviani duduk di tepi jalan sekitar satu kilometer dari rumahnya.

Mahasiswi semester II Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), itu tak patah arang demi mengikuti kuliah.

Teara duduk bersila, memangku laptop, beralaskan rerumputan, tumpukan kertas, dan buku di sekitarnya. Tak peduli kendaraan bermotor lalu lalang. 

Ia melakukan itu sejak kegiatan perkuliahannya secara daring karena terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Curhat Siswa di Jateng Soal Belajar Daring, Mulai Sulit Sinyal hingga Tak Ada Kuota

 

Sementara ia tinggal di daerah minim akses internet, di pegunungan Menoreh, Desa Kenalan, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

"Hampir setiap hari saya dan adik duduk di pinggir jalan, kadang ada satu teman saya, karena di pinggir jalan tersebut sinyal internet cukup stabil,” ungkap Teara saat ditemui, Rabu (22/7/2020).

Teara yang mempunyai julukan "Anak Singkong" itu menceritakan, setiap pagi ia berjalan satu kilometer bersama adiknya mencari titik lokasi yang stabil akses internet.

Menjelang siang, sang ibu datang membawakan makan siang untuknya dan adiknya.

Teara mengaku tidak mudah belajar di tepi jalan. Ia harus berkonsentrasi penuh, sedangkan banyak orang dan kendaraan berlalu lalang.

Jika matahari mulai terik, ia terpaksa bergeser ke titik yang teduh di bawah pohon. 

"Pernah ketika mengerjakan ujian tengah semester, beberapa orang yang kebetulan lewat menyapa kami, otomatis membuyarkan konsentrasi," tutur anak sulung dari dua bersaudara pasangan Sutejo dan Komaroyani ini.

Baca juga: Perjuangan Siswa di Selayar Belajar Online, Naik Turun Gunung untuk Cari Sinyal

Sebetulnya, tidak jauh dari rumahnya ada Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang menyediakan fasilitas layanan internet wifi gratis.

Akan tetapi, Balkondes milik sebuah BUMN itu tidak sepenuhnya bisa dipakai masyarakat sekitarnya, jam operasionalnya juga tidak 24 jam.

"Sementara jadwal kuliah online tidak tentu, ada yang pukul 07.00 WIB, sampai sore. Mengerjakan tugas juga kadang sampai larut malam," kisahnya.

Penghargaan dari kampus

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com