Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Paus Biru yang Langka, Terdampar dan Mati di Pantai NTT

Kompas.com - 22/07/2020, 14:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Warga di pesisir Pantai Nunhila, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), gempar saat melihat bangkai seekor paus jenis pygmy blue atau paus biru kerdil, Selasa (21/7/2020).

Bangkai paus tersebut panjangnya lebih kurang 29 meter dan berat lebih dari 1 ton. Ratusan warga segera berdatangan untuk melihat bangkai paus tersebut.

Seekor paus biru terdampar dan mati di pesisir pantai Kupang, Selasa (21/7). (ANTARA/HO)- Seekor paus biru terdampar dan mati di pesisir pantai Kupang, Selasa (21/7). (ANTARA/HO)

Menurut Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKPPN) Kupang, Ikram Sangadji, paus tersebut diduga mati karena sakit.

Ia mengatakan, paus biru yang terdampar dan mati itu merupakan paus langka dan dilindungi oleh undang-undang sehingga tak boleh ada yang memotong untuk mengambil dagingnya.

Dari pengamatan sementara, kulit bagian luar dari bangkai paus tersebut sudah terkelupas di beberapa sisi.

Lalu, tubuh paus tersebut tampak sudah menggembung.

Warga menyaksikan paus biru yang terdampar dan mati di pesisir pantai Kota Kupang, Selasa (21/7) kemarin. (Antara/Ho)
antaranews Warga menyaksikan paus biru yang terdampar dan mati di pesisir pantai Kota Kupang, Selasa (21/7) kemarin. (Antara/Ho)

Dari keterangan sementara, paus tersebut ditemukan pertama kali oleh pencari kerang di sekitar pantai pukul 17.00 WITA.

Sementara itu, pada Selasa (22/7/2020), posisi bangkai paus telah bergeser karena diterseret arus laut.

Baca juga: [VIDEO] Paus Biru 29 Meter Terdampar di Pantai Kupang

Kepala Bidang Teknis Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, mengatakan, posisi bangkai paus sudah bergeser ke Selat Semau, Kabupaten Kupang.

"Saat ini teman-teman dari BBKSDA NTT, BKKPN Kupang, dan instansi terkait sudah persiapan evakuasi," kata Zaydi.

(Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: David Oliver Purba)

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com