Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedih, Pekerja Sosial Ini Makamkan Jasad Tanpa Identitas,Ternyata Anak Kandungnya Sendiri

Kompas.com - 21/07/2020, 06:27 WIB
Khairina

Editor

KOMPAS.com - Antariksa, pegawai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan di Dinas Sosial Pekalongan, memakamkan jasad temuan warga tanpa identitas di TPU Sapuro, Pekalongan.

Dia mengira jenazah lelaki yang ditemukan warga di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, pada Jumat (24/4/2020) dan kemudian dimakamkan itu adalah anak punk.

Betapa kagetnya Antariksa saat akhirnya mengetahui bahwa jasad tanpa identitas itu adalah anak keempatnya, S (15), yang hilang sejak 18 April 2020.

"Sejak hilang, setiap hari saya mencari keberadaannya. Pada saat pencarian dari siang hingga malam hari saya dibantu oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa," kata Nanang, panggilan akrab Antariksa, Sabtu (18/7/2020), seperti ditulis Tribun Jateng.

Baca juga: Kandang Ayam Ini Disulap Jadi Rumah Belajar Anak Buruh Ikat di Perbatasan RI-Malaysia

Sehari setelah hilangnya S yang pergi tanpa kabar, Nanang mendapatkan informasi dari teman S bahwa anaknya pergi bersama KNP (17) alias NK, warga Setono, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, tersangka pembunuhan di bantaran Sungai Klego, Kecamatan Pekalongan Utara.

Nanang mencari keberadaan NK (tersangka) dan diketahui berada di Setono.

Setelah itu, NK dibawa di Kecamatan Pekalongan Timur untuk dimintai keterangan terkait hilangnya S.

Pada saat dimintai keterangan, NK mengaku bahwa pergi bersama S ke wilayah Bandar, Kabupaten Batang. Namun, dari keterangan NK diketahui bahwa S pergi duluan.

"Padahal, anak saya itu tidak pernah menginap ke rumah orang lain dan membawa sepeda motor sendirian. Karena tidak percaya, saya ditemani Pak Babin dan Babinsa mencari ke Bandar mencari Surya, tapi hasilnya nihil," ujar Nanang.

Nanang menjelaskan, pada saat itu ia tidak menaruh curiga terhadap NK. Ia memercayai keterangan NK.

"Setiap hari saya mencari keberadaan anak. Hasilnya nihil terus. Banyak teman saya dan orang yang curiga sama NK, tapi tidak ada bukti sehingga saya pasrah pada Yang Maha Kuasa," jelasnya.

Baca juga: Kisah SD dengan Murid 13 Orang, Tetap Laksanakan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Seminggu setelah hilangnya S, Nanang mendapatkan informasi adanya penemuan mayat di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Noyontaansari, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.

Saat ditemukan, mayat tersebut tidak ada identitasnya dan bahkan sudah tidak bisa dikenali karena tubuhnya sudah dikerubungi belatung.

"Penemuan mayat tersebut pada tanggal 24 April 2020. Tugas saya kan sebagai pekerja sosial dan selalu mengurusi ketika ada mayat ditemukan tanpa identitas. Pada saat ditemukan, saya membatin tinggi badan dan kulit kakinya sama seperti anak saya, tapi wajah tidak bisa dikenali karena kulit sudah mengelupas dan banyak belatung. Lalu, kepala saja sudah hampir lepas," kata Nanang.

Dia menambahkan, pada saat jenazah itu dimandikan dan dishalatkan, dia terus teringat pada S.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com