Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Korban Pembunuhan, ODGJ Ini Ternyata Korban Tabrak Lari

Kompas.com - 19/07/2020, 15:36 WIB
Rasyid Ridho,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANDEGLANG, KOMPAS.com - Ridwan Samudara, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) diduga menjadi korban tabrak lari di Kampung Kumalirang, Kelurahan Kabayan, Kecamatan Pandeglang, Banten.

Warga Perum Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, itu ditemukan warga tergeletak di depan ruko.

Tubuh Ridwan penuh dengan luka.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 18 Juli 2020

"Iya betul, kita mendapatkan informasi dari warga, bahwa ada temuan mayat di sebuah ruko kosong," kata Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Minggu (19/7/2020).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terdapat luka menganga di tengkorak kepala bagian atas.

Selain itu, terdapat luka lebam di kedua kelopak mata, pelipis kiri dan telinga kiri.

Awalnya, warga menduga Ridwan merupakan korban pembunuhan dikarenakan terdapat banyak luka di tubuhnya.

Namun, polisi menyimpulkan bahwa Ridwan meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

"Kemungkinan besar akibat tabrak lari, sehingga korban terpental dan ada luka di kepala karena benturan dan lecet tangan serta kaki," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pandeglang AKP M Nandar.

Baca juga: Warga Tak Pakai Masker Dihukum Memberi Makan ODGJ, Ini Pendapat Ahli Kesehatan Jiwa

Berdasarkan keterangan keluarga korban, Ridwan sudah didiagnosa oleh dokter mengalami gangguan kejiwaan.

Awalnya, pihak keluarga akan membawanya ke pusat rehabilitasi guna proses penyembuhan.

Namun, hal itu tidak jadi dilakukan karena Ridwan sudah sebulan kabur dari rumah.

"Memang sudah sebulan korban menghilang dari rumah. Pihak keluarga tadinya sudah mau memasukkan korban ke Dinsos, namun tidak jadi," ujar Nandar.

Jenazah korban saat ini sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya tanpa ada proses otopsi.

"Pihak keluarga bersikeras menolak untuk diotopsi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com