Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengemudi Jip di Bromo Bertahan Saat Pandemi, Banting Setir Jualan Sayuran dan Ikan

Kompas.com - 17/07/2020, 06:15 WIB
Ahmad Faisol,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kawasan wisata Gunung Bromo ditutup selama pandemi virus corona baru atau Covid-19 melanda. Penutupan itu berdampak kepada sejumlah pelaku wisata di wilayah itu.

Salah satunya merupakan pengusaha angkutan jip yang terdapat di sejumlah kabupaten dan kota di sekitar Gunung Bromo.

Jip merupakan kendaraan umum yang digunakan wisatawan saat menikmati lautan pasir di Bromo.

Salah satu pengusaha angkutan jip di Kabupaten Probolinggo, Choirul Umam Masduki mengatakan, ribuan jip yang biasa lalu-lalang membawa wisatawan terpaksa diam di kandang karena wisata Bromo ditutup selama pandemi Covid-19.

"Di Kabupaten Probolinggo saja ada 900 pemilik jip. Sekarang ya tiarap dan kelimpungan, Bromo kan ditutup. Total jip di empat daerah sekitar Bromo 3.000-an unit," ujar Umam saat dihubungi Kompas.com Kamis (16/7/2020) malam.

Baca juga: Kawasan Gunung Bromo Dibuka Agustus, Jumlah Pengunjung Dibatasi

Menurutnya, banyak pemilik jip yang berganti profesi untuk menghidupi keluarga. Beberapa di antaranya menjadi sopir angkutan umum dan menjual sayuran.

Bahkan ada pemilik yang terpaksa menjual jipnya karena tak memiliki pemasukan.

"Kalau menunggu bantuan pemerintah ya enggak bakalan. Para pemilik jip survive untuk bisa bertahan hidup," kata Umam.

Umam menyebut, dalam sebulan biasanya pemilik jip mendapatkan penghasilan kotor sebesar Rp 4 juta. Biasanya, pemilik jip bisa membawa penumpang dua kali dalam sepekan.

"Itu penghasilan kotor ya, belum dipotong solar dan honor sopir," kata Umam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com