Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penumpukan Warga, Pemkot Mataram Matikan WiFi Gratis di Ruang Publik

Kompas.com - 16/07/2020, 20:33 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menghentikan jaringan WiFi gratis di sejumlah ruang publik. Hal itu dilakukan untuk mencegah penumpukan warga di area publik.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa mencontohkan jaringan WiFi di Taman Sangkareang.

Baca juga: Kabur dari RS Bhayangkara Mataram, Pasien Covid-19 Dijemput di Rumahnya

Jaringan WiFi gratis di salah satu taman di pusat Kota Mataram itu telah dimatikan.

"Kebijakan ini relevan dengan kembali diterapkannya jam malam, penutupan aktivitas di ruang terbuka hijau (RTH) dan CFD (car free day)," kata Swandiasa seperti dikutip dari Antara, Kamis (16/7/2020).

Menurutnya, pembatasan aktivitas masyarakat kembali dilakukan karena peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Mataram. Penularan di area publik juga semakin banyak ditemukan.

Kota Mataram, kata dia, masih berada pada zona merah Covid-19. Tercatat, 733 kasus positif Covid-19 di Mataram hingga saat ini.

Rinciannya, sebanyak 260 pasien masih dirawat, 423 pasien sembuh, dan 50 orang meninggal.

"Karena itulah, pemerintah kota kembali memperketat pengawasan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19," katanya.

Untuk mengawasi aktivitas masyarakat, Pemkot Mataram menyiapkan tim gabungan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram, yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan Satpol PP.

"Apabila ditemukan aktivitas masyarakat di atas jam malam mulai pukul 22.00-06.00 Wita, akan dibubarkan," katanya.

Baca juga: Ibu-ibu Bawa Anaknya Demo Tuntut Sekolah Dibuka, Bupati Pamekasan: Itu Suruhan

Penegakan disiplin penerapan protokol kesehatan itu penting dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Yang menjadi tantangan kita saat ini adalah bagaimana masyarakat bisa stay at home dan lockdwon versi adaptasi kebiasan baru sebab masyarakat saat ini sudah menormalkan diri," kata Swandiasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com