Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa di Banyumas Gelar Unjuk Rasa Tolak Pengesahan Omnibus Law

Kompas.com - 16/07/2020, 12:46 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Serikat Masyarakat Bergerak Banyumas (Semarak) menggelar unjuk rasa menolak pengesahan omnibus law Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja.

Aksi tersebut digelar di Kompleks Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (16/7/2020).

"Dalam prosesnya, DPR terkesan sangat tertutup, tidak demokratis dan hanya melibatkan beberapa elit yang berkepentingan saja, seperti pengusaha dan investor," kata Koordinator lapangan, Fatkhul Firdausy dalam orasinya.

Baca juga: Ini Rekayasa Lalu Lintas Hindari Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law di Gedung DPR

Menurut Farkhul, pada masa pandemi pemerintah semestinya fokus terhadap penanganan Covid-19.

Namun hari ini DPR justru melakukan sidang paripurna untuk membahas omnibus law RUU Cipta Kerja.

"Padahal sudah jelas bahwa pemerintah dalam membuat kebijakan ini kurang berpihak terhadap rakyat dan cenderung berporos pada kepentingan-kepentingan para elit politik dan pengusaha," ujar Fatkhul.

Dalam aksi tersebut, sempat terjadi ketegangan saat massa mendesak DPRD Banyumas yang diwakili Ketua Komisi II DPRD Banyumas, Subagyo, untuk menandatangani tuntutan Semarak.

Baca juga: Keluarnya Buruh dari Tim Teknis Omnibus Law dan Ancaman Demo Besar

Beberapa tuntutan yang disampaikan antara lain, mendesak DPRD Banyumas menolak omnibus law Cipta Kerja dan bersedia mendorong Pemkab Banyumas untuk menolak omnibus law Cipta Kerja.

Subagyo mengatakan, omnibus law merupakan kewenangan DPR. DPRD Kabupaten sifatnya hanya meneruskan aspirasi massa ke DPR RI.

"Kami tidak tahu klausul dan bukan ranah kami. Kami hanya menyampaikan aspirasi masyarakat, kalau kewenangan mengesahkan RUU hanya DPR RI," kata Subagyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com