Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Sekitar 22.000 Kepala Keluarga di Indramayu Dapat Bantuan Sosial

Kompas.com - 15/07/2020, 10:53 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asisten Daerah (Asda) Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Indramayu Maman Kostaman mengatakan, sekitar 22.000 Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Indramayu mendapat bantuan sosial (bansos).

Bansos tersebut berasal dari delapan pintu bantuan, termasuk bansos provinsi.

“Penyaluran bantuan provinsi terus berjalan. Para camat dan kepala desa (kades) mendukung, elemen lain termasuk masyarakat pun tidak menolak,” kata Maman, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hal tersebut dikatakan Maman, saat menerima kedatangan Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, dalam rangka sosialisasi protokol kesehatan kepada nelayan, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mina Sejati Kabupaten Indramayu, Selasa (14/7/2020).

Baca juga: Penetapan Data Penerima Bansos Tahap II Jabar Diapresiasi KPK

Maman mengatakan, pendataan penerima bansos bukanlah hal mudah. Dalam prosesnya, Kabupaten Indramayu juga sempat mengalami kendala. Namun maman memastikan, pihaknya akan terus memuktahirkan data penerima bansos.

Sementara itu, Uu mengatakan, bansos provinsi merupakan bentuk perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

“Bantuan yang kami beri kepada bapak dan ibu tidak akan terasa cukup. Yang dapat belum puas, apalagi yang belum dapat,” kata Uu.

Meski begitu, Uu berharap, bantuan tersebut dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Uu pun berpesan, agar masyarakat menguatkan iman dan ketakwaan.

Baca juga: Mulai 27 Juli, Warga Tak Pakai Masker di Jabar Didenda Hingga Rp 150.000

“Kehidupan akan semakin tenang, duniawi semakin tercukupi,” kata Uu.

Pada kesempatan tersebut, Uu juga meminta pengurus TPI melakukan disinfeksi secara rutin. Sedangkan kepada masyarakat, Uu berpesan untuk menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

“Covid-19 belum ada obat atau vaksinnya. Untuk itu, cegah penyebarannya dengan menerapkan protokol kesehatan. Saya harap semua sehat, serta memperkuat protokol kesehatan di mana pun dan dalam aktivitas apa pun,” kata Uu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com