KOMPAS.com - Banjir bandang yang menerjang Kelurahan Tanjung Pinggir dan Kelurahan Tanjung Tongah, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada 11 Juli 2020 menyisakan trauma bagi warga.
Pasalnya selain sejumlah bangunan hancur, banjir juga merendam puluhan rumah mereka.
Bahkan, banjir tersebut membuat puluhan hewan ternak warga sekitar mati akibat hanyut terbawa arus.
Salah satu keluarga yang masih mengalami trauma akibat banjir itu adalah Leli Tampubolon.
Sebab saat musibah banjir menerjang tempat tinggalnya, ia bersama dua anak dan keponakannya nyaris hanyut terseret arus banjir.
Baca juga: Rumahnya Hanyut, Satu Keluarga Selamat Berkat Tali dari Tetangga
Beruntung saat kejadian itu ia selamat setelah dapat meraih tali tambang yang dilempar warga untuk menolongnya.
Sedangkan rumah mereka yang terletak tak jauh dari sungai di Kelurahan Tanjung Pinggir hanyut terbawa banjir.
“Warga menolong dengan melempar tali tambang. Itu pun talinya sempat tercampak jauh. Kalau enggak ditolong sama warga kami sudah hanyut. Sekarang kalau ada hujan aku merasa takut,” ujar Leli kepada Kompas.com, Rabu (15/7/2020).
Camat Siantar Martoba Prasizu Harahap mengatakan, dalam musibah tersebut tercatat ada puluhan kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.