Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Sarankan Hati Hewan Kurban Tidak Dikonsumsi, Ini Alasannya

Kompas.com - 15/07/2020, 18:00 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumatera Selatan (Sumsel) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengonsumsi hati hewan kurban, baik sapi maupun kambing.

Sebab, hewan kurban diketahui sering terpapar penyakit Zoonosis atau cacing pita di dalam tubuhnya.

Ketua PDHI Sumsel Jafrizal menjelaskan, sapi yang cacingan bisa dilihat dari kondisi mata.

Baca juga: 64 Kepala Sekolah SMP di Riau Mengundurkan Diri

Meski demikian, untuk menjaga keamanan, sebaiknya hati hewan kurban tidak dikonsumsi.

"Cacing ini biasanya ada di hati itu yang sulit terlihat. Makanya lebih baik tidak dikonsumsi. Kalau daging lebih aman," kata Jafrizal saat melakukan pemantauan hewan kurban di Palembang, Rabu (15/7/2020).

Menurut Jafrizal, seluruh hewan kurban dilakukan pemeriksaan antemortem untuk melihat apakah mereka sehat atau tidak.

Selain itu, setelah hewan kurban dipotong juga akan diperiksa postmortem guna melihat kondisi hewan tersebut.

Baca juga: Pelaku Pencabulan Anak Dihukum Cambuk, Mengerang hingga Minta Berhenti

Sejauh ini, di Sumatera Selatan belum terdapat hewan kurban yang mengalami sakit antraks seperti di Gorontalo dan sebagian Pulau Jawa.

"Sejak awal hewan kurban ini memang kita pantau sampai dengan pemotongan," ujar Jafrizal.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang Sayuti mengatakan, ada 67 asosiasi pedagang hewan yang mereka bina untuk penjualan sapi dan kambing untuk kurban.

Namun, ketika mendekati raya Idul Adha, biasanya pedagang hewan kurban dadakan akan mulai bermunculan.

Bahkan, pada tahun lalu mereka mencatat ada 206 pedagang hewan kurban dadakan.

"Kondisi ini harus diwaspadai, karena kesehatan hewannya tidak bisa teruji. Masyarakat lebih baik membeli kambing atau sapi di asosiasi, karena kesehatan hewan lebih terjamin dan sesuai dengan syarat," kata Sayuti.

Baca juga: Remaja yang Hilang akibat Terseret Ombak Saat Swafoto Ditemukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com