KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah pernyataan yang menyebut Kota Solo masuk zona hitam penyebaran Covid-19.
Menurutnya, orang yang mengatakan itu dianggap tidak mempunyai dasar dan hanya karena tidak suka dengan kondisi Solo saat ini.
Sebab, penanganan Covid-19 di Kota Bengawan itu sejauh ini dianggap masih terkendali dibanding daerah lain.
Meski beberapa waktu lalu ada penambahan kasus, namun hal itu tidak bisa secara otomatis membuatnya menjadi zona hitam.
Sementara di Banyuwangi, Jawa Timur, seorang gadis berusia 12 tahun dinikahkan oleh orangtua angkatnya dengan pria berusia 45 tahun.
Kasus tersebut terungkap setelah orangtua kandung gadis tersebut tidak terima dan melaporkannya kepada kepala desa setempat.
Saat ini kasus pernikahan anak di bawah umur itu sudah ditangani kepolisian untuk diusut secara tuntas.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca di Kompas.com.
Berikut ini lima berita populer nusantara selengkapnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram mendengar informasi Kota Solo disebut sebagai zona hitam.
Selain menganggap pernyataan tersebut tidak berdasar, ia juga menuding orang yang mengatakan itu karena tidak suka dengan kondisi Solo.
"Zona hitam ki jarene sopo to? (Zona hitam itu katanya siapa sih?) Yang ngomong siapa? Mungkin pengamat atau lagi benci? Kok banyak yang bilang zona hitam. Mungkin yang hitam itu bajumu!" ujar Ganjar saat ditemui di kantornya, Semarang, Selasa (14/7/2020).
Meski Solo terjadi peningkatan kasus positif corona, namun Ganjar mengatakan hal itu tidak bisa secara otomatis masuk zona hitam.
Baca juga: Ganjar Geram Solo Disebut Zona Hitam: Yang Hitam Itu Bajumu!