Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Status Zona Hitam di Solo

Kompas.com - 14/07/2020, 16:43 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Lonjakan kasus positif Corona di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (12/7/2020) menjadi perhatian serius pemerintah daerah setempat.

Sebab, dalam satu hari terjadi penambahan sebanyak 18 kasus baru.

Karena tingginya peningkatan itu, Solo juga disebut sebagai zona hitam penyebaran Covid-19.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani kepada wartawan.

"Solo tidak pernah mencatat sebanyak ini," kata Ahyani, Minggu.

"Ini Solo sudah zona hitam," jelasnya.

Baca juga: Tambah 18 Kasus Positif Covid-19, Solo Masuk Zona Hitam

Ganjar geram

Pernyataan Solo masuk zona hitam membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo geram.

Bahkan, ia menuding orang yang membuat pernyataan itu dianggap tidak berdasar dan hanya karena tidak suka dengan kondisi Solo saat ini.

"Zona hitam ki jarene sopo to? (Zona hitam itu katanya siapa sih?) Yang ngomong siapa? Mungkin pengamat atau lagi benci? Kok banyak yang bilang zona hitam. Mungkin yang hitam itu bajumu!" ujar Ganjar saat ditemui di kantornya, Semarang, Selasa (14/7/2020).

Ganjar memang tidak menampik adanya lonjakan kasus baru di Kota Solo.

Namun demikian, lonjakan yang terjadi tersebut tidak lantas secara otomatis membuat Solo sebagai zona hitam.

Mengingat penyebaran Covid-19 di Solo dianggap lebih terkendali dibanding kota lain.

Baca juga: Ganjar Geram Solo Disebut Zona Hitam: Yang Hitam Itu Bajumu!

Sebab, jika dilihat dari jumlah kasus positif Covid-19, Kota Solo saat ini hanya mencapai 64 orang.

Jumlah itu jauh lebih rendah dibanding Salatiga mencapai 92 kasus dan Kota Semarang mencapai 862 kasus.

"Kan sudah kita kontrol. Dari Moewardi dan UNS sudah kita lakukan 3T. Kok masih banyak yang bilang zona hitam?" ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com