Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Pertanian Utus Tim Cek Ratusan Babi di Sikka Mati Mendadak

Kompas.com - 14/07/2020, 08:42 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAUMERE, KOMPAS.com - Tim Direktorat Jenderal Peternakan dan Kehewana Kementerian Pertanian menyambangi Kabupaten Sikka, NTT, Senin (12/7/2020). 

Tim dari Kementerian Pertanian itu turun untuk mengecek langsung kondisi ratusan babi yang mati mendadak terserang flu afrika.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Mauritz Da Cuncha, menuturkan, tim dari kementerian sudah mengambil sampel darah babi yang sehat dan terkena virus. 

Baca juga: Ratusan Babi di Sikka, NTT, Mati Mendadak Diserang Flu Babi Afrika

"Sampel darah itu diambil dan dibawa ke laboratorium untuk mengecek kepastian flu babi afrika," kata Maurits, kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Senin malam.

"Sampel darah itu juga diambil agar bisa meramu vaksin penangkal flu babi afrika," sambung Maurits.

Maurits mengimbau, kepada seluruh peternak agar lebih hati-hati memberi makan babi. Dan juga wajib membersihkan kandang agar membersihkan virus. 

Saat ini, kata dia, pemerintah memperketat masuknya daging beku dan babi hidup yang masuk ke Sikka. 

Baca juga: Gadis Berusia 12 Tahun Dinikahi Pria Beristri di Banyuwangi

Diberitakan sebelumnya, ratusan ekor babi di Kabupaten Sikka, NTT, mati diserang flu babi afrika atau african swine fever (ASF).

Petugas kehewanan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Elvrida Carvalo, menjelaskan, dari Januari hingga Juni, tercatat 266 babi di daerah itu mati terserang virus ASF. 

Elvrida mengatakan, ratusan babi mati karena terserang virus tersebut baru ada di Flores, Sikka khususnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com