Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Dewan Meninggal, Kantor DPRD Jateng Ditutup 4 Hari

Kompas.com - 13/07/2020, 17:48 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah ditutup menyusul kabar duka meninggalnya salah satu anggota dewan, Syamsul Bahri, karena terpapar Covid-19.

Anggota Komisi E dari Fraksi Partai Golkar tersebut sebelumnya berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Ketua DPRD Jawa Tengah Bambang Kusriyanto mengatakan, penutupan sementara itu dilakukan selama empat hari guna sterilisasi di seluruh ruangan di gedung DPRD Jateng.

"Kita sudah minta untuk disterilkan dulu disemprot disinfektan, terutama di lantai 3 DPRD Jateng hari ini ditutup," jelas Bambang di Semarang, Senin (13/7/20).

Baca juga: Anggota DPRD Jateng Asal Solo Meninggal Dunia, Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sebelumnya, kata dia, almarhum sempat melakukan kegiatan dan berinteraksi dengan anggota dewan yang lain.

Untuk itu, pihaknya langsung melakukan rapid test kepada anggota dewan yang sempat bersinggungan.

"Yang sering bersinggungan dengan almarhum hari ini di-rapid test, ada sekitar 50 orang. Kalau misalnya nanti ada yang reaktif langsung kita swab," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta anggota dewan lain melakukan tracing terhadap kontak erat dan kontak dekat almarhum selama beraktivitas di gedung berlian itu.

"Saya minta tracing-nya dikejar, sehingga bisa diketahui dan dilakukan penanganan," katanya.

Baca juga: Seorang Anggota DPRD Rembang Terinfeksi Covid-19

Ganjar mengatakan, penutupan kantor DPRD Jateng itu tidak akan mengganggu aktivitas kerja.

"Sudah beberapa kali sih, bukan hanya kali ini saja. Maka kita minta untuk on off sekaligus minta daftar kegiatan yang ada di sana. Ini bukan yang pertama, mungkin karena tidak terekspose saja, beberapa kali sudah dilakukan itu," terangnya.

Selama penutupan itu, semua kegiatan tetap berjalan normal tanpa ada gangguan. Sebab menurut Ganjar, DPRD Jateng sudah terbiasa menggunakan elektronik.

"Dewan kita ini sudah terbiasa menggunakan medsos, menggunakan laporan yang sifatnya elektronik. Jadi cukup bisa membantu. Tidak ada kesulitan kalau soal itu. Tinggal sekarang saya minta teman-teman anggota dewan membantu tracing kontak erat dan dekatnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com