Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2020, 17:21 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu daerah yang disinggung Presiden Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur pada 25 Juni lalu.

Saat itu Jokowi datang ke Jatim untuk memantau kasus Covid-19 di Jawa Timur.

Jokowi saat bertemu dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta agar kasus Covid-19 di Jatim turun dalam dua pekan.

DIketahui, lebih dari 50 persen kasus Covid-19 di Jatim disumbangkan Surabaya Raya, yang didalamnya termasuk Sidoarjo.

Baca juga: Waktu yang Diberikan Jokowi Habis, Bagaimana Tren Kasus Covid-19 di Jatim Selama 2 Pekan?

Lalu bagaimana kondisi kasus Covid di Sidoarjo setelah dua pekan waktu yang diberikan Jokowi berakhir?

Hingga 9 Juli, kasus positif corona di  Kabupaten Sidoarjo mencapai 2.280 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr Syaf Satriawarman tak menampik bahwa jumlah kasus positif di daerahnya terus mengalami peningkatan.

Penambahan kasus itu terjadi karena Pemkab Sidoarjo gencar melakukan pemeriksaan atau rapid test dan tes swab yang dilakukan secara masif.

Baca juga: Ini Kondisi Covid-19 di Surabaya Setelah 2 Pekan Waktu yang Diberikan Jokowi Habis

Meski demikian, ia mengakui masih ditemukan warga yang mengabaikan anjuran pemerintah untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Warga yang tidak patuh protokol kesehatan itu disebut memberi kontribusi terhadap penambahan kasus Covid-19 di Kota Udang.

"Angka pertambahan confirm masih terus berlanjut karena pemeriksaan atau tes masif masih berjalan. Di sisi lain, faktor physical distancing masih jadi kendala di Sidoarjo," kata Syaf kepada Kompas.com, melalui pesan WhatsApp, Kamis (9/7/2020) malam.

Ia menyebut, angka pertambahan kasus positif Covid-19 di Sidoarjo diprediksi akan terus bertambah, karena sampai saat ini belum mencapai titik puncak.

Karena itu yang menjadi fokus Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo saat ini adalah bagaimana menurunkan angka kematian.

"Iya, yang kita tekan angka kematian dan yang kami coba tingkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19. Kami membuat surat edaran sesuai WHO, untuk bisa menyatakan pasien sembuh dengan satu kali negatif swab dan isolasi 14 hari," kata dia.

Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menegaskan akan berusaha maksimal untuk meningkatkan angka kesembuhan di Sidoarjo.

Menurut dia, selama dua pekan terakhir ini, seharusnya ada banyak pasien sembuh yang tercatat di Sidoarjo.

Terlebih, kata Nur Ahmad, berdasarkan kriteria terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pasien dinyatakan sembuh tak lagi harus memiliki dua hasil tes swab negatif.

Namun, data pasien sembuh di Sidoarjo itu disebut tak masuk di data resmi karena ada kesalahan input data.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com