KOMPAS.com - Polemik terkait aset tanah antara Akademi TNI dengan Pemerintah Kota Magelang menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Menyikapi hal itu, Ganjar meminta keduanya untuk duduk bersama agar dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
Menurutnya, langkah itu jauh lebih efektif daripada harus bersitegang antara aparat pemerintah. Apalagi, saat ini sedang dalam kondisi pandemi corona.
"Antara TNI sama Pemkot Magelang saran saya duduk bareng saja. Toh asetnya juga milik pemerintah bukan aset pribadi. Saya kira baik untuk diberikan solusi yang lebih kekeluargaan. Sebenarnya ini kan masalahnya sudah lama," kata Ganjar saat ditemui di Puri Gedeh, Selasa (7/7/2020).
Baca juga: Polemik Aset Tanah Akademi TNI di Magelang, Ganjar: Sekarang Urus Covid-19 Dulu
Dikatakan Ganjar, jika merujuk pada dokumen yang dimiliki, aset lahan milik Akademi TNI tersebut sebenarnya sudah dihibahkan kepada Pemkot Magelang.
Penyerahan aset tersebut dilakukan pada era Gubernur Jawa Tengah Mayor Jenderal TNI (Purn) Muhammad Ismail.
Namun demikian, jika hal itu kembali dipersoalkan atau tidak jadi dihibahkan, maka sebaiknya dapat dilakukan dengan cara duduk bersama.
"Saat itu ada penyerahan aset kepada Kota Magelang dan rasa-rasanya waktu itu menurut saya itu hibah. Kemudian ada surat sekarang yang mengatakan ada kekeliruan administratif, ya mari kita duduk bersama," ujarnya.