Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/07/2020, 22:08 WIB
Dewantoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Tak hanya manusia yang butuh dites Covid-19 dengan metode Polymerase Chain Response (PCR), orangutan juga perlu menjalani tes serupa sebelum dilepasliarkan.

Orangutan bernama Maria (13) mungkin adalah primata sumatera (Pongo abelii) yang pertama kali menjalani tes PCR sebelum dilepasliarkan di pedalaman Taman Nasional Gunung Leuser di wilayah Sikundur Sei Pinang, Kecamatan Besitang, Langkat.

Setelah kondisinya stabil dan dinyatakan bebas Covid-19, Maria kemudian dilepas.

Baca juga: Anak Orangutan Tapanuli Masuk Perkampungan, Ditemukan Warga dalam Kondisi Lemah

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) Hotmauli Sianturi dalam keterangan tertulis menjelaskan, saat terakhir kali diselamatkan oleh BBKSDA Sumut dan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orangutan Information Centre (YOSL-OIC), Maria kemudian dibawa ke Pusat Karantina Orangutan Sumatera di Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang.

“Menurut data, Maria telah 5 kali di-rescue dari sekitar wilayah tersebut dan telah ditranslokasi ke lokasi yang lebih aman, di Halaban dan Cinta Raja, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), namun tetap keluar mendekati wilayah kebun masyarakat,” katanya.

Saat diselamatkan, Maria memerlukan perawatan intensif. Setelah menjalani perawatan, Senior Vet (veteriner), drh Yenni Saraswaty melaporkan bahwa kondisi kesehatan Maria sudah stabil sehingga dapat dilepasliarkan kembali ke habitatnya dengan merujuk Surat Edaran Dirjen KSDAE Nomor SE.8/KSDAE/KKH/KSA.2/5/2020 tanggal 20 Mei 2020 tentang petunjuk teknis pelepasliaran satwa liar di masa pandemi Covid-19.

“Pelepasliaran orangutan ini memperhatikan protokol kesehatan. Petugas harus bebas Covid-19 dan yang lainnya berada relatif jauh dari orangutan yang akan dilepasliarkan,” katanya.

Maria dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR yang dilakukan Pusat Studi Satwa Primata (PSPP) Institut Pertanian Bogor (IPB).

Orangutan Maria dilepaskan pada Sabtu (4/7/2020) di wilayah Sikundur Sei Pinang, Kecamatan Besitang, Langkat. Lokasi pelepasliaran ditempuh melalui jalur sungai menggunakan perahu motor dengan jarak tempuh sekitar 5 jam dari Unit Patroli Gajah Aras Napal.

Baca juga: Hutan Dirambah Jadi Perkebunan, Orangutan Makan Tanaman Petani

 

Upaya pelepasan Maria lebih jauh dari lokasi sebelumnya dan dikelilingi sungai, sehingga diharapkan primata ini tidak keluar dari habitatnya atau kembali mendekati kebun masyarakat.

“Orangutan Maria terbiasa hidup berdekatan dengan aktivitas manusia. BBKSDA, BBTNGL, YEL-SOCP dan YOSL-OIC, telah merancang lokasi pelepasliaran Maria di 8 lokasi yang lebih aman, dengan harapan Maria dapat survive dan berkembang biak dengan baik,” katanya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com