PAMEKASAN, KOMPAS.com - Penanganan virus corona baru atau Covid-19 di Kabupaten Pamekasan tak berjalan mulus.
Tudingan dokter dan tenaga medis mendapatkan keuntungan besar dari penanganan kasus virus corona baru atau Covid-19 tersebar di tengah masyarakat.
Baca juga: Soal Harga 10 Kg Beras Setara 4 Gram Emas, Ini Penjelasan Bupati Pegunungan Bintang
Hal ini membuat banyak masyarakat yang menolak disebut terpapar virus corona baru, meski telah dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab.
Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan Syaiful Hidayat menjelaskan, tudingan itu berdampak kepada penanganan pasien di rumah sakit.
Menurutnya, terdapat beberapa pasien positif Covid-19 menolak diisolasi di rumah sakit.
Pasien dan keluarga tetap menolak meski telah ditunjukkan hasil tes swab yang menyatakan positif Covid-19.
Bahkan, pasien langsung marah saat dinyatakan positif Covid-19. Mereka mengatakan virus corona adalah proyek dokter untuk meraup keuntungan.
"Kami dimarahi kalau memvonis pasien corona. Mereka juga menolak untuk isolasi karena corona dianggap proyek untuk memperkaya dokter," kata Syaiful kepada Kompas.com, Senin (6/7/2020).
Baca juga: Beras 10 Kilogram Itu Seharga 4 Gram Emas kalau Dibeli dengan Uang Rp 2 Juta
Prihatin dengan tudingan itu
Menurut Syaiful, tudingan seperti itu terus disebarkan melalui media sosial secara masif dan berantai.
Tudingan seperti itu tidak hanya dilakukan oleh masyarakat awam, namun masyarakat yang berpendidikan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.