Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perusahaan di Semarang Jadi Sumber Penularan Covid-19

Kompas.com - 06/07/2020, 07:42 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Penambahan klaster penularan Covid-19 di Kota Semarang, Jawa Tengah, selama diberlakukan PKM jilid 4 pada periode 22 Juni hingga 5 Juli kemarin yakni berasal dari klaster perusahaan.

Temuan klaster baru tersebut memicu lonjakan jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Semarang.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengungkapkan dari hasil penelusuran ada ratusan karyawan dari tiga perusahaan besar yang tertular Covid-19.

"Ini yang terakhir salah satu industri kita sudah tracing ada beberapa karyawan positif, pihak perusahaan kita kejar terus, keluarganya kita kejar terus," jelas Wali Kota yang akrab disapa Hendi kepada wartawan, Minggu (5/7/2020).

Baca juga: Wali Kota Semarang Izinkan Pertunjukan Musik Digelar, Khusus Indoor

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan dalam satu pekan, ada penambahan klaster yang jumlah kasus positifnya lebih banyak dibandingkan dari klaster Pasar Kobong.

Namun, Hakam tak menyebut secara rinci klaster dari perusahaan yang dimaksud.

"Jumlah positif yang baru ketahuan berdasarkan hasil swab test, di perusahaan A sekitar 47 orang, perusahaan B ada sekitar 24 orang, dan perusahaan C yang paling baru lebih dari 100-an orang," katanya.

Menurutnya, saat dilakukan penelusuran, tiga perusahaan tersebut ternyata tidak menerapkan protokol kesehatan secara baik.

"PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)-nya tidak memadai. Yang paling besar karena mungkin pada saat istirahat, shalat, makan bareng, itu yang mungkin tak sesuai protokol kesehatan," imbuhnya.

Baca juga: PKM Semarang Berlanjut Tanpa Batas Waktu

Temuan ini menjadi bahan evaluasi Dinas Kesehatan Kota Semarang.  Hakam juga meminta agar protokol kesehatan tidak disepelekan.

"Tak hanya saat bekerja, tapi itu harus dilakukan setiap waktu, termasuk saat istirahat. Ketika muncul seperti ini, mereka harus punya sikap. Ketika menemukan begitu banyak, harus tanggap, apa yg harus dilakukan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com