Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerawanan Pilkada 2020 di Solo Masuk Kategori Sedang

Kompas.com - 03/07/2020, 18:49 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo merilis indeks kerawanan pemilu (IKP) Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi wabah Covid-19.

Hasilnya, Solo masuk dalam kategori sedang.

Ketua Bawaslu Solo Budi Wahyono menyampaikan, penghitungan IKP Pilkada 2020 pada masa pandemi Covid-19 dimensi ukurannya memang berbeda dengan IKP Pilpres 2019.

IKP Pilpres 2019 dimensi ukurannya ada empat aspek, sosial politik, aspek penyelenggaraan pemilu yang bebas adil, aspek kontestasi dan aspek partisipasi.

"IKP Pilkada 2020 agak berbeda, yaitu ada empat juga. Tapi ada aspek pandemi. Aspek pandemi memang agak tinggi di antara aspek sosial, politik dan infrastruktur," kata Budi di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020).

Baca juga: Dikunjungi Menteri Terawan, RSUD Bung Karno Solo Akan Jadi Pusat Pengobatan Tradisional

Disebutkan dalam aspek sosial presentasenya adalah 44,44 persen, aspek politik 41,51 persen, dan aspek infrastruktur 43,90 persen.

Sedangkan aspek pandemi nilainya adalah 55,08 persen.

Karena aspek pandemi di Solo tinggi, Bawaslu akan memfokuskan terhadap pengawasan agar penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 berjalan lancar dan berkualitas.

"Artinya, Bawaslu mempunyai perhatian yang serius agar Pilkada Serentak di Solo terlaksana dengan sukses, lancar, sehat dan berkualitas," ungkap dia.

Baca juga: Soal Putusan Megawati di Pilkada Solo 2020, Gibran Menunggu, Purnomo Legowo

Bawaslu merekomendasikan penerapan protokol kesehatan penanganan Covid-19 secara ketat dan disiplin pada setiap tahapan sesuai dengan regulasi tentang penyelenggaraan pilkada di tengah bencana non alam.

Social distancing yang ketat juga diterapkan pada setiap tahapan pilkada, terutama verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan (bacaper), pemutakhiran data pemilih, metode kampanye, dan pungut hitung.

"Penyediaan areal lokasi TPS diterapkan sesuai dengan ketentuan dengan leluasa minimal 8 x 10 meter dan manajemen peraturan kehadiran pemilih, beserta alat kelengkapan TPS (alat coblos, tinta, masker dan lain-lain)," kata Budi.

Pihaknya, kata Budi, akan melaksanakan rapid test sebanyak dua kali kepada para petugasnya pada tahapan pencocokan dan penelitian data (coklit) dan pungut hitung.

"Semangat kita pada Pilkada lanjutan ini bagaimana memastikan penyelenggara Pemilu baik Bawaslu maupun KPU tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19," ungkap Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com