MAKASSAR, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel angkat bicara mengenai kisah dokter Sugih Wibowo yang menangani 190 pasien di Hotel Harper seorang diri.
Wakil juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel Syafri Kamsul Arif menyayangkan hal itu.
Dia juga heran dokter asal Maros itu belum menerima insentif dan hanya menjadi satu-satunya yang menangani pasien di program pemerintah yang bertajuk wisata Covid-19 tersebut.
Baca juga: Kisah Dokter di Makassar yang Seorang Diri Rawat 190 Pasien Covid-19
"Saya secara teknis meminta klarifikasi dari Dinkes (Dinas Kesehatan) Maros dan Dinkes Provinsi (Sulawesi Selatan)," kata Syafri kepada Kompas.com melalui telepon, Jumat (3/7/2020).
Syafri mengatakan, seharusnya para tenaga kesehatan dan dokter yang secara langsung menangani pasien Covid-19 sudah mendapatkan haknya.
Pria yang juga menjabat Direktur Rumah Sakit Pendidikan Unhas ini mengimbau Dinas Kesehatan Maros segera menelusuri hal yang menimpa Dokter Sugih.
"Insentif di Rumah Sakit itu sudah dicairkan yang bulan Maret, April. Makanya saya pertanyakan kenapa dokter itu belum dicairkan. Harus diusulkan oleh institusinya misalnya kalau dia dari Dinkes harusnya Dinkes Maros atau Sulsel yang mengusulkan. Harus dapat!" tegas dia.
Terkait penyebab hanya Dokter Sugih yang sendirian menangani pasien di Hotel Harper, Syafri lagi-lagi berujar, hal itu juga menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Maros.
"Tanggung jawab dari Dinas Kesehatan Maros kenapa dia sendiri. Saya kira akan diklarifikasi dan perlu penambahan dokter di situ," kata Syafri.