Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Babinsa Bangun Perpustakaan Keliling: Prihatin Anak Hanya Main Ponsel Saat Covid-19

Kompas.com - 03/07/2020, 06:55 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Puluhan anak-anak berkumpul di halaman sebuah musalah di Dusun Pasir Buah, Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Selasa (30/6/2020) sore.

Tak lama, Sertu Tarmudji, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Majalaya, tiba dengan mengendarai sepeda motor yang dimodifikasi bak penjual makanan. Rupaya, itu adalah perpustakaan keliling yang digagasnya.

Anak-anak lalu mengantre buku-buku yang dibawa Sertu Tarmudji. Tak hanya itu, lelaki kelahiran Pemalang, 7 April 1971, itu juga membagikan kertas gambar.

Baca juga: Babinsa Bantu Perempuan yang Diduga Gangguan Jiwa Melahirkan di Trotoar

Puluhan anak itu tampak asyik membaca buku dan menggambar. Sesekali mereka menanyakan apa yang dibaca kepada Tarmudji atau orang tua yang mendampingi.

"Ini ketiga kalinya ikut (membaca)," kata Sandim, warga Pasir Buah, sembari menemani anaknya mengambar.

Baginya, perpustakaan keliling itu sangat bermanfaat bagi anak-anak. Apalagi di masa anak-anak belajar di rumah.

"Sangat membantu kami, daripada main HP," tambahnya.

Baca juga: Adopsi Anak hingga Gagas Perpustakaan Keliling, Aipda Donny Terima Pin Emas Kapolri

Prihatin anak hanya main ponsel saat pandemi

Perpustakaan keliling itu digagas sendiri oleh Sertu Tarmudji atas keprihatinannya melihat anak-anak yang tak ada kegiatan selama pandemi Covid-9. Apalagi banyak di antara mereka yang justru bermain gadget.

"Munculah ide membuat perpustakaan keliling. Murah tapi bermanfaat," ucapnya.

Kemudian muncul ide membuat wadah tempat membawa buku berkeliling setelah melihat penjual bakso keliling.

Baca juga: Kisah Dosen ITB Bikin Ventilator Indonesia, Rela Dicibir, Tidur di Masjid, hingga Dapat Dana Rp 10 M

 

Ia pun membuat wadah menyerupai gerobak dengan uang pribadinya dari tunjangan babinsa selama dua bulan.

Saat memasang gerobak itu, oleh anak bungsunya, Tasya, Tarmudji disangka akan berjualan kerupuk keliling.

"Ayah jualan kerupuk? Begitu kata anak saya. Tertawa saja, saya," ungkapnya mengingat kata-kata putrinya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com