Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Sumatera Diduga Mati Keracunan Seusai Memangsa Kambing

Kompas.com - 01/07/2020, 06:22 WIB
Raja Umar,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Harimau sumatera yang ditemukan mati di kawasan perkebunan warga di Desa Kapa Seusak, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan, diduga mati akibat keracunan.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pembedahan terhadap bangkai harimau.

Nekropsi atau pembedahan terhadap bangkai harimau dilakukan oleh tim dokter hewan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, FKL, PKSL-FKH Unsyiah, WCS-IP.

Baca juga: Seekor Harimau Sumatera Mati di Kawasan Perkebunan

"Penyebab kematian harimau betina itu akibat keracunan," Kata Kepala BKSDA Aceh Agus Ariyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (30/6/2020).

Menurut Agus, berdasarkan hasil nekropsi dari bangkai harimau betina yang diperkiraan berumur 2-3 tahun itu, ditemukan perdarahan dari lubang nasal/hidung dan bulu gampang rontok.

Kemudian jaringan di bawah kulit sebagian mengalami memar.

"Adanya luka toreh/vulnus incisum diduga akibat kawat duri pada bagian perut. Kondisi lidah sebagian mengalami sianosis, diduga akibat racun insektisida," kata dia.

Baca juga: Buaya di Sungai Cimandiri Sukabumi Berhasil Ditangkap

Menurut Agus, zat yang diduga racun insektisida yang ditemukan di lidah bangkai harimau itu berwarna keunguan.

Zat itu diduga bahan racun pertanian yang berada pada kulit kambing yang sebelumnya dimangsa harimau tersebut.

"Sebelum ditemukan bangkai harimau, di sekitar lokasi itu petugas menemukan enam ekor bangkai kambing dalam kondisi tak utuh," kata Agus.

Bedasarkan hasil nekropsi, diduga kuat penyebab kematian harimau tersebut karena keracunan.

Namun untuk mengetahui penyebab pasti, sampel hispatologi selanjutnya akan diuji di laboratorium PSSP Bogor dan Lab Patologi FKH Unsyiah, serta sampel toxicology akan diuji di laboratorium Puslabfor Mabes Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com