Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Padukuhan Gadungsari Bangkit Setelah Jadi Klaster Pertama Corona di Gunungkidul

Kompas.com - 30/06/2020, 16:48 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

 

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Klaster Padukuhan Gadungsari, Kalurahan Wonosari, menjadi salah satu klaster penderita Covid-19 besar di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Ada 8 orang warganya yang positif Covid-19 dan puluhan jiwa melakukan isolasi mandiri. 

Namun, kini warganya sudah bangkit dan beraktivitas normal.

Sejak dinyatakan satu orang positif, warga Gadungsari sudah mulai bergerak membantu warga yang isolasi mandiri.

Tidak ada pengucilan, justru saling membantu. Termasuk, warga Dukuh Gadungsari Sumarjono sempat terinfeksi penyakit itu.

"Di sini ada 8 kasus positif. Sejak awal warga di sini sudah bergotong-royong membantu warga positif maupun yang melakukan isolasi mandiri," kata Sumarjono ditemui di sela pencanangan 'Kampung Tangguh Nusantara", Selasa (30/6/2020). 

Baca juga: Kasus Corona di Banjarnegara Melandai, Wisata Dieng Segera Dibuka

Sebagai klaster pertama penularan Covid-19, Sumarjono bercerita, warga swadaya membantu masyarakat yang melakukan isolasi mandiri.

Apalagi sebagai klaster penularan pertama, banyak sumbangan dari warga dan perantauan.

Dia mengatakan, dukungan tidak hanya bentuk ekonomi namun dukungan secara moril terus dilakukan oleh masyarakat. 

Salah satunya, saat dirinya dirawat di RSUD Wonosari, mulai tanggal 7 Mei 2020 lalu. Hasil laboratorium menunjukkan, Sumarjono positif mengidap virus corona.

Pria yang juga merupakan penanggung jawab posko di Gadungsari sejak itu menghabiskan hari-harinya di ruangan isolasi RSUD Wonosari.

Dia dinyatakan sembuh dari corona pada Sabtu (16/5/2020). Di sekitar Lapangan Ksatrian tak jauh dari RSUD, sudah menunggu puluhan warga Gadungsari ikut mengantarkannya.

"Dukungan moril ini menumbuhkan semangat warga, di sini warga membuat kami semakin kuat dan bangkit," kata Sumarjono.

Saat ini, warga sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, meski ada beberapa yang masih abai dengan protokol kesehatan.

Adapun tindakan warga seperti menyiapkan tempat cuci tangan hingga memasang banner di setiap sudut dusun untuk mengingatkan warga tentang protokol kesehatan. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com